Masker anti covid 19? Memang bisa?
Itulah bahan diskusi yang sangat menarik dengan teman teman muda yang sangat antusias mencari solusi terhadap dampak pandemi covid 19 sesuai bidang keilmuan yang ditekuninya.Â
Adalah Mereka, empat mahasiswa dari jurusan  Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Brawijaya kota Malang. Yoga Caesario Firmansyah bersama ketiga rekannya, Aqsha Zaki Widyatma, Fatimah Fitri Khoiriyah, dan Imago Lavelia Dei akan berjuang ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXXIV Oktober mendatang. Dibawah bimbingan Ir. Bambang Poerwadi. M.S. mereka berhasil meraih dana riset dari Kementrian Pendidikan dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta.
Gagasan masker anti covid ini merupakan inovasi brilian yang sangat menarik. Penggunaan masker merupakan salah satu langkah preventif yang dianjurkan pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Dan penularan covid 19.
Pemerintah menghimbau, agar masyarakat menggunakan masker medis atau masker KN95 dengan Tingkat efektivitas 95%. Namun, harga masker KN95 Â mencapai 90.000/10 lembar untuk masker sekali pakai, terasa masih sangat mahal bagi masyarakat. Apalagi pandemi covid 19 ternyata sangat berdampak secara ekonomi, sehingga menurunkan tingkat daya beli masyarakat.Â
masker KN 95 ternyata juga jadi keluhan masyarakat karena ukuran pori yang terlalu kecil mengakibatkan aliran udara sangat kesulitan untuk bernapas. Ditambah anjuran pemakaian dobel masker untuk mengantisipasi Covid 19 varian delta, terasa memberatkan pernafasan dan sangat tidak efektif bagi mereka yang banyak beraktivitas.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, empat mahasiswa Teknik Kimia FT-UB membuat inovasi masker anti COVID-19 berbasis Nanopartikel Silika Aerogel dan Grafena.
Dengan menerapkan teknologi membran komposit, MAC21 berbahan kain katun dengan lapisan film superhidrofobik berbasis silika yang dapat mengatur kelembaban dan rejeksi partikel hidrofil (pelapis luar sifatnya sangat hidrofobik) hingga 99%.
"Sehingga dapat menghalangi komponen asing yang mempunyai sifat hidrofilik layaknya droplet pernapasan dari luar yang dapat mengandung virus COVID-19,"kata salah satu perwakilan tim Yoga Caesario Firmansyah.
Yoga menambahkan, masker MAC21 juga dilengkapi dengan material filter berupa grafena di lapisan bagian dalam, yang merupakan nanopartikel berbasis karbon yang terbukti paling efektif dalam adsorpsi udara pengotor dan partikulat berbahaya lainnya.
Selain itu, MAC21 tersusun atas bahan utama berupa cotton lembut berpori sehingga mudah dilewati udara yang merupakan standar pembuat masker yang telah teruji secara klinis sebelumnya.