Tak hanya sayur mayur, Memanfaatkan kebun rumah untuk budidaya Ikan Nila adalah pilihan brilian yang layak dipinang. Memang bisa budidaya ikan nila dilahan sempit? Itulah inovasi yang di kembangkan Kampung Nila Slilir, kelurahan Bakalan Krajan Kota Malang. berikut kisah budidaya nila di kebun rumah ternyata membawa berkah.
Berawal dari PandemiÂ
Dampak pandemi covid diawal tahun 2020 telah memicu lahirnya inovasi si Ikan Nila di Kampung Nila Slilir. Tujuannya adalah menciptakan peluang usaha di rumah melalui budidaya bioflok ikan nila. Keterbatasan lahan diperkotaan, menjadikan kolam terpal bioflok menjadi suatu inovasi wfh, work from home. Hasil panen selain bisa dijual untuk meningkatkan pendapatan keluarga, ternyata juga berguna untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan pemenuhan gizi. Ikan nila cukup digemari dan bisa diolah sebagai menu makanan yang kaya gizi, terutama kandungan protein yang sangat berguna untuk meningkatkan kecerdasan anak anak. Hingga setahun berlalu, inovasi si ikan nila ini terus berkembang dan kelak akan menjadikan kelurahan Bakalan Krajan Kota Malang sebagai sentra intensif budidaya Nila kota Malang.
Sumber Gizi dari Kebun RumahÂ
Dengan memanfaatkan kolam terpal bioflok, ternyata bisa mendayagunakan kebun dan pekarangan rumah menjadi kolam budidaya. Berikut kelebihan bioflok nila bisa dilihat divideo berikut
Dengan media bioflok, ternyata bisa hemat pakan dan dalam 4 bulan sudah bisa dipanen sebagai nila konsumsi. Satu kilo bisa mencapai 4,5, 6 ekor ikan nila.
Ikan nila bisa terus tumbuh besar dan panen ideal bisa dicapai dalam 4 bulan masa budidaya dengan tingkat bobot layak untuk dikonsumsi.
Inovasi si ikan nila ini sangat membantu meningkatkan pemenuhan gizi keluarga karena hasil budidaya bisa diolah menjadi berbagai menu masakan yang sangat digemari masyarakat Indonesia. Bahkan dengan metode budidaya bioflok, tekstur daging ikan terasa lebih lezat dan digoreng biasa dengan bumbu garam saja sudah terasa lezat dan sangat nikmat sebagai lauk untuk menu makanan sehari hari. Dan uniknya, dengan metode bioflok ini, ternyata ikan tidak bau tanah, seperti ikan nila yang dipelihara di tambak atau waduk, sehingga olahan nila bioflok sangat digemari sebagai menu yang menarik dan lezat.Â
Demikian ternyata dengan memanfaatkan kebun atau pekarangan rumah, selain untuk sayur, ternyata juga bisa dikembangkan menjadi lahan budidaya ikan nila metode bioflok. Penasaran dengan inovasi ini, silahkan membaca tulisan saya di Kompasiana dengan tagar Kampung Nila Slilir Atau si ikan nila.
Semoga menginspirasiÂ
Malang, 26 Juli 2021
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H