Puji Syukur Alhamdulillah saya panjatkan pada Allah SWT, bahwasanya saya bisa merasakan secara pribadi menjadi bagian dari sebuah proses perjuangan inovasi kampung Slilir, Bakalan Krajan Kota Malang, menjadi top 99 Inovasi Nasional dalam Gelar Sinovik kepmenpan RB tahun 2021. Sebuah kisah perjuangan luar biasa dari para start up kampung, merintis upaya pemberdayaan ekonomi kreatif dan ekonomi prodoktif menjadi karya nyata yang diakui secara nasional. Perjuangan ini sebenarnya baru langkah awal.Â
Berprogres mewujudkan sentra intensif Budidaya nila bioflok atau disingkat si ikan nila, bukanlah hal yang mudah, tapi ternyata penuh tantangan. Saya masih terngiang ketika inovasi ini disepelekan dengan berbagai olok olok yang menurut saya sangat lucu dan bodoh yang mengatakan, bahwa ikan nila yang dipelihara di kolam bioflok tidak bisa besar.Â
Penilaian seperti ini merupakan motivasi yang mencambuk semangat para start up muda kampung nila Slilir untuk lebih berkarya nyata dan membuktikan inovasi ini bukan kampungan dan bukan kaleng kaleng. Memang mudah omong doang, tapi dengan sinergi guyub rukun yang dikonsep kekinian ala co working space, ternyata memberikan kontribusi nyata. Bukan sekedar ciamik diatas kertas teori, namun sudah memberikan bukti yang diakui secara Nasional. Artikel ini mencoba membahas inspirasi inovasi kampung hingga menjadi top inovasi nasional, selamat membaca semoga menginspirasi.
Konsep Jitu Hadapi PandemiÂ
Keberadaan Kampung Nila Slilir ini sangat unik, karena warga masyarakat sekitar dan pegiatnya, pada awalnya bukan pembudidaya ikan. Konsep kampung tematik yang lagi ngetrend di kota malang, banyak menumbuhkan kesadaran warga lokal kampung untuk menjual potensi unik kampungnya menjadi destinasi yang mampu memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Masyarakat setempat rata rata sudah punya bekal berbasis kearifan lokal berupa guyub rukun, gotong royong dan keswadayaan untuk mewujudkan suatu gagasan berbasis wilayah. Kekuatan sosial inilah cikal bakal mewujudkan Kampung Nila Slilir.
Namun munculnya pandemi covid 19 diawal tahun 2020, telah menciptakan paradigma baru pengembangan kampung tematik ini, dimana sektor pariwisata terpukul telak karena berbagai upaya pembatasan kerumunan dan perjalanan wisata, guna memutus mata rantai penyebaran pandemi. Banyak sektor bertumbangan dan secara ekonomi, masyarakat lokal butuh ide brilian untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan memperoleh penghasilan tambahan.
Gagasan si ikan nila, mengutamakan pemberdayaan masyarakat agar punya daya dukung ketahanan pangan dalam menghadapi pandemi, masyarakat pembudidaya punya solusi pemenuhan gizi keluarga dan hasil panen dari budidaya ini memberikan penghasilan tambahan. Peluang usaha baru dan membuka lapangan pekerjaan, terbuka luas dalam mekanisme si ikan nila yaitu dari hulu ke hilir.Â
Jika orang lain berbudidaya nila secara perorangan, maka si ikan nila dikembangkan berbasis kewilayahan melalui Pokdakan Krajan slilir Sumilir yang sudah punya legalitas berbadan hukum resmi ber SK pendirian oleh Notaris. Penguatan kelembagaan dipandang perlu, karena inilah kunci kerjasama yang terpercaya dan diakui legalitasnya dalam membangun sinergi kerjasama dengan pihak lain. Inilah konsep jitu menghadapi pandemi, yang tak bisa dipandang sebelah mata yang sekarang sudah diakui sebagai top inovasi Nasional.
Kisah Inspiratif dari KampungÂ
Berikut video singkat tentang kiprah Kampung Nila Slilir dengan inovasi Si ikan Nila. Mohon dukungan sidang pembaca agar inovasi ini bisa menginspirasi banyak kampung di Indonesia. Berikut videonya