Malam Ramadhan yang indah akan segera berlalu, hikmah ramadhan apa yang bisa dipetik dari ibadah puasa ditengah pandemi covid 19 tahun ini, berikut ulasannya. Semoga menginspirasi.
Ibadah Puasa dan covidÂ
Ini adalah ramadhan ke-2 ditengah dampak pandemi covid 19. Prihatin, miris dan sejuta perasaan berbaur menjadi satu. Ujian pandemi belum berakhir dan terus diupayakan penyelesaian oleh pemerintah menghadapi dampak pandemi sehingga keadaan kembali normal seperti sedia kala.Â
Progres ini tentu dibutuhkan dukungan dari seluruh elemen bangsa dengan mentaati aturan protokol kesehatan sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran covid. Larangan mudik misalnya, harus disikapi dengan bijak. Kasus covid di india harus jadi bahan introspeksi. Kenapa hal itu bisa terjadi.
Pandemi covid harus segera diakhiri dengan komitmen bersama diawali dari diri pribadi masing masing. Sungguh tidak nyaman, beribadah puasa ditengah pandemi covid.Â
Hikmah yang bisa dipetik adalah marilah kita berusaha semaksimal mungkin, secara sadar dan bijak mentaati protokol kesehatan yang ada. Ini seperti halnya mentaati aturan ibadah puasa.Â
Dan endingnya adalah semangat Idhul Fitri. Ketaatan ini membuahkan pahala bagi yang menjalankan ibadah. Ketaatan mentaati juga signifikan sebagai suatu upaya ikhtiar untuk segera mengakhiri pandemi. Larangan mudik, merupakan ikhtiar agar dampak pandemi bisa dilokalisir dan tidak meluas.Â
Kasus di India adalah wahana introspeksi bagaimana ketaatan akan protokol kesehatan oleh masyarakat adalah kunci. Semoga Ramadhan tahun depan pandrmi sudah berakhir dan seluruh muslimin bisa menikmati Ramadhan dengan khusyuk.
Ramadhan adalah ibadah siri. Tersembunyi. Hanya kita dan Allah yang tahu kita menjalani ibadah sesuai aturan atau tidak. Ketaatan adalah hikmah terbesar dari puasa. Ibaratnya puasa sapi, yaitu pura pura puasa didepan orang lain, tapi makan sembunyi sembunyi, setelah makan mulutnya diusapi, atau dibersihkan. Orang lain tidak tahu karena inti puasa adalah siri. Urusan pribadi taat aturan langsung kepada Allah.Â
Hikmah kedua, adalah managemen waktu dan fokus pembagian hidup yang seimbang. Â Selama Ramadhan, kita memprogram diri dengan jadwal ritme hidup yang teratur, terjadwal dan seimbang hidup duniawi dan keperluan ibadah. Mulai sahur, hingga berbuka dan ketaatan ibadah yang mampu meningkatkan kapasitas kedekatan kita pada Allah.Â