Blogger Kompasiana Malang atau disebut Bolang Kompasiana, punya andil sebagai support media partner dari Kampung Nila Slilir, kelurahan Bakalan Krajan kota Malang.Â
Potensi kampung tematik ini sangat menarik untuk dikupas, karena dari kampung di pinggiran kota malang ini, lahir konsep jenius dan inspiratif menghadapi dampak pandemi covid 19 sejak setahun lalu. Bagaimana keseruannya, ikuti liputannya.Â
Si ikan Nila adalahÂ
Pandemo covid 19 telah meluluh lantakan sendi perekonomian masyarakat khususnya di wilayah kampung. PHK, dirumahkan dan segala pembatasan sosial berlaku untuk memutus mata rantai penularan covid 19.Â
Apa yang bisa dilakukan oleh para muda yang harus jadi pengangguran tiba tiba, sementara kebutuhan hidup harus terus dipenuhi. Menunggu uluran dari pihak terkait, jelas bukan solusi. Diperlukan strategi jenius hadapi pandemi dengan cara cerdas, masuk akal dan prospektif. Oleh siapa?Â
Inilah pertanyaan yang harus dijawab sendiri oleh masyarakat di kampung Nila Slilir. Ambruknya semua sektor perekonomian, menjadikan para muda di RW 03 Kelurahan Bakalan Krajan untuk menemukan inovasi sebagai jawaban dan tantangan, bahwa dari kampung mereka bisa memberi bukti riil kebangkitan ekonomi kreatif yang jenius dan inspiratif.
BPS melansir data bahwa sektor pertanian dan perikanan adalah sektor yang tetap tumbuh signifikan ditengah pandemi. Inilah hal menarik yang merupakan ide dasar menjadikan budidaya nila sebagai potensi tematik yang bisa dikembangkan.
Si ikan nila adalah sistem intensif budidaya ikan nila menggunakan tekhnologi bioflok. Para muda RW 03 kelurahan Bakalan Krajan kota Malang membangun sinergi start up bisnis kampung berbasis budidaya ikan nila dalam format co working space.Â
Siapa bilang si ikan nila gagal, progres setahun berjalan terhitung sejak tanggal 8 Maret 2020 lalu, telah memetik banyak hasil signifikan yang layak diapresiasi. Yang penting bukti, bukan omdo alias Omong doang.Â
Capaian pertumbuhan kolam diwilayah kelurahan bakalan Krajan kota malang hingga April 2021 sejumlah 67 unit kolam bioflok dan sangat amazing karena itu semua swadaya murni masyarakat.Â
Dan si ikan nila ini sudah mendapat apresiasi dari pemerintah kota malang dalam rangka kompetisi inovasi publik tahun 2021 kategori pemberdayaan masyarakat masuk dalam 3 besar se kota malang.
Mengenal Si Ikan NilaÂ
Si ikan nila adalah inovasi berbasis kewilayahan dan dikerjakan dalam format kearifan lokal berupa guyub rukun, gotong royong dan keswadayaan masyarakat. Sebuah inovasi adalah nonsen, bila tidak ada yang mengerjakannya ditingkat masyarakat. Si ikan nila bukan konsep diatas kertas belaka, yang bekerja menunggu bantuan.Â
Si ikan nila adalah konsep terintegrasi dari sebuah proses budidaya intensif ikan nila dari hulu ke hilir, dengan cita cita besar, menjadikan kelurahan bakalan Krajan kota malang sebagai sentra utama budidaya ikan nila di kota Malang.Â
Setahun berjalan progress ini telah menghasilkan panen hingga 910 kg ikan nila konsumsi dan semua terserap dipasaran. Para pembudidaya menikmati hasil panennya, dan inilah wujud pemberdayaan ekonomi kreatif di masyarakat. Keuntungan ini bukan milik pengurus semata, karena tujuan dari inovasi ini adalah :
1. Memberikan ketahanan pangan dan peningkatan gizi keluarga bagi pegiat yang mau berbudidaya intensif ikan nila.
2. Membuka peluang usaha baru bagi peningkatan penghasilan bagi pelaku budidaya.
3. Sistem intensif memberikan inovasi baru bahwa diperkotaan dengan lahan sempit dan padat penduduk, ternyata masih bisa berbudidaya ikan nila dalam kolam terpal metode bioflok. Jadi dengan metode intensif, tidak perlu bikin tambak atau kolam, tetap bisa berbudidaya dilahan sempit, hemat air dan hemat biaya.
4. Sistem kerja adalah keswadayaan, tidak ada paksaan dan bukan investasi Abal Abal. Warga masyarakat diajak berbudidaya dan hasilnya untuk kesejahteraan masyarakat sendiri.Â
Pengurus juga sebagai pelaku pembudidaya, dan bertugas sebagai pendamping dan fasilitator dari hulu ke hilir, proses kebersamaan, guyub rukun, gotong royong dan keswadayaan.Â
Pengurus membantu proses penyediaan bibit, pengadaan kolam, proses treatment air, penyediaan peralatan kolam hingga pemasangan, pendampingan budidaya dan pembesaran dengan metode yang sudah ditetapkan dalam SOP CBIB, yaitu standar cara berbudidaya ikan yang baik dan benar, hingga mengantar pembudidaya sampai sukses.Â
Hal hal yang dituangkan dalam SOP ini sudah melalui uji kelayakan dan dibimbing oleh dinas terkait. Pengurus juga menyediakan pakan dan bantuan pemasaran bila pembudidaya butuh support pemasaran dengan harga bersaing.Â
Pengurus bukan monopoli atau tengkulak, karena tujuan si ikan nila adalah upaya pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat. Masyarakat pembudidaya adalah pemilik usaha dan pengurus adalah mitra kerja. Semua diatur transparan dan jelas, dengan maksud jangan sampai pembudidaya hanya menjadi buruh harian di tengah usaha budidaya miliknya sendiri. Dengan cara seperti ini, merupakan inovasi jenius bangkit dari kampung menghadapi dampak pandemi.
5. Membangun sistem pemasaran melalui tehnologi pemasaran media sosial yang interaktif dan sinergi pemasaran dengan sistem pra koperasi dan subsidi silang yang saling menguntungkan.Â
Potensi pemasaran ikan nila di kota malang masih belum terpenuhi oleh pembudidaya sendiri. Capaian kecukupan ikan nila di kota malang berdasar data dari instansi terkait baru mencukupi 40 %, sisanya 60 % dicukupi oleh pembudidaya luar daerah. Ini merupakan peluang usaha yang besar dan sangat menarik.Â
Jedepan, si ikan nila akan menjadikan Kelurahan Bakalan Krajan sebagai sentra utama budidaya ikan nila di kota malang dan merupakan satu satunya kelompok pembudidaya se Indonesia, yang menerapkan konsep kebersamaan usaha masyarakat menuju pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat yang mandiri dan berentrepreneur dari kampung, milik mereka sendiri.
6. Metode si ikan nila ini inovasi baru. Jika sebelumnya, metode bioflok ini untuk ikan lele, hal ini merupakan inovasi baru karena diterapkan untuk ikan nila dengan keutamaan, ramah lingkungan, karena tidak perlu ganti air selama proses budidaya. Kolam tidak berbau cara budidaya mudah dan semua pasti bisa melakukan.Â
Yang utama, hemat pakan dan hasil panen higienis dan gurih sehingga layak dikonsumsi. Dengan metode ini, hemat pakan sehingga angka CSR yaitu selisih pakan dan bobot ikan setelah panen bisa tetap menguntungkan dan memberikan kesejahteraan pada pembudidaya.
7. Si ikan nila bisa tebar padat dan resiko kematian ikan bisa ditekan dibawah 10 % asal menerapkan SOP CBIB. hal hal diluar cara tersebut tidak direkomendasikan karena si ikan nila adalah inovasi yang mengutamakan efisiensi budidaya yang ramah lingkungan dan ramah di kantong.Â
8. Bekerja sama dengan Bolang Kompasiana, tengah dalam penyusunan buku budidaya intensif ikan nila sehingga cakupan dan ilmu ini bisa dikembangkan oleh pembudidaya ikan nila diseluruh Indonesia.Â
Si ikan nila punya nilai tranferabilitas yang tinggi sehingga kelak dengan buku tersebut pembudidaya pemula punya gambaran jelas untuk turut berbudidaya ikan nila di daerahnya.
9. Si ikan nila tengah masuk menuju 99 inovasi nasional dalam kovablik 2021. Sudah selayaknya inovasi jenius ini menginspirasi pemberdayaan masyarakat di semua kampung di seluruh Indonesia.Â
Bukan kemenangan yang jadi tujuan utama, tapi memberikan ilmu yang mampu menginspirasi masyarakat kampung agar bangkit secara mandiri dalam menghadapi dampak covid 19.
Demikian ulasan si ikan nila, semoga menginspirasi banyak kampung untuk berani memulai usaha entrepreneurship di kampung masing masing berbasis kearifan lokal kebanggaan bangsa indonesia. Bagaimana kiprah pemberdayaan di kampungmu?
Kampung Nila Slilir, 3 Mei 2021
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H