Dari Pandemi menjadi rezeki. Itulah kisah awal Kampung Nila Slilir, kelurahan Bakalan Krajan kota Malang mengawali kisah Pemberdayaan Ekonomi kreatif masyarakat.Â
Pandemi Covid 19 di awal tahun 2020, saat Ramadan kala itu, dan kembali ke Ramadan setahun berlalu, ternyata merupakan berkah kisah untuk Ramadan. Berikut ulasannya.
Pandemi bukan berarti Mati
Setahun sudah, Pandemi covid menjadi kendala kehidupan manusia hampir di seluruh dunia. Berbagai sektor usaha bertumbangan sejak awal pandemi. Sektor pariwisata dan para sopir travel antar kota merupakan pekerjaan yang menerima dampak paling berat.Â
Hingga menjelang mudik 2021 pun, pro kontra tetap berdampak pada tradisi mudik lebaran di negeri ini. Namun pandemi bukan berarti mati. Di tengah sektor usaha yang mulai sekarat, ternyata sektor pertanian tetap memberikan harapan baru di tengah pandemi.
Kebutuhan pangan dari sektor pertanian dan perikanan tetap merupakan peluang yang bisa diambil. Kampung nila Slilir adalah sebuah jawaban bangkitnya ekonomi kreatif masyarakat di tingkat kampung. Siapa bilang kampung itu kampungan, ternyata dari kampung bisa bangkit inovasi brilian pemberdayaan masyarakat berbasis kearifan lokal.
Kisah Si Ikan NilaÂ
Dipilihlah budidaya nila sebagai cikal bakal lahirnya inovasi ketahanan pangan menghadapi dampak covid 19. Apakah harus bikin tambak? Ternyata Kampung Nila Slilir berinovasi sebuah ide luar biasa berbudidaya nila di kolam terpal.Â
Siapa sangka, jika ide sederhana ini ternyata menjadi berkah bagi para penggagasnya. Dari sekedar mengisi waktu di awal pandemi, sekarang menjadi sebuah cita-cita besar meningkatkan kesejahteraan warga dan perbaikan ekonomi masyarakat.
Si ikan nila adalah sebuah ide dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat untuk bangkit menghadapi dampak pandemi. Si ikan nila adalah sebuah progres nyata membangun kelurahan Bakalan Krajan kota Malang menjadi sentra intensif budidaya ikan nila di kota malang. Progres ini bukan progres Abal Abal yang hanya menunggu bantuan dari instansi terkait baru bergerak.Â
Dengan modal swadaya, gotong royong dan guyub rukun khas masyarakat Indonesia, Kampung Nila Slilir bangkit membangun semangat entrepreneur kampung.Â