Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Prolog

1 April 2021   13:00 Diperbarui: 1 April 2021   13:07 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah janji di toko buku. Bertemu kamu. Tapi bukan dirimu. Karena bukan aku takdirmu, tapi dia.

Andai itu kamu. Kisah ini tak pernah ada. Tapi kau bawa aku padanya. Kisah pencarian. Hingga bertemu dia. Ibu dari anak anakku.

Aku hanya diriku. Tak masuk hitunganmu. Mungkin kau bisa terima, tapi mereka tak pernah setuju aku bersamamu. Orang tuamu.

Konspirasi cinta. Prolog pasangan hidup. Sebuah asa dimasa muda. Merintis dari rasa harap. Membangun dari niat suci. Dan jadilah biduk. Bersama dalam suka duka.

Hanya cairan tolak angin yang kupunya. Disaku jas pinjaman. Terucap dalam janji. Untuk bersama. Bermodal cita cita.

Prolog ini ditulis diakhir. Saat semua sudah terjadi. Sekarang. Tapi ini bukan skenario dulu. Ini rekam asa, dalam kisah jalan takdir. 

Warna warni dinamika. Pelangi hidup. Kenanglah yang indah, agar hidup kembali tumbuh. Seperti kisah semula.

Bukan untuk kembali. Prolog yang menjelang tutup. Cinta yang telah luntur. Tak patut dianggap tak ada. Walau tak diakui. Tapi itu pernah ada. Dalam kenangan.

Coba ingatlah, agar masih ada senyum dalam pahitnya kisah. Agar tetap ada semangat dalam gelapnya hati. Bekal sebelum pergi. Dalam takdir cinta yang lain. Tanpa dendam.

Malang, 1 April 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun