Banyak beredar di masyarakat opsi pilihan kerja sampingan. Model skemanyapun bermacam macam. Bagi yang tak punya modal, tentunya memilih kerja fisik. Bermacam macam kerja sampingan pernah saya jalani. Yang pertama, ambil tugas kantor yang dikerjakan dirumah.Â
Tentunya tugas tugas yang ada uang lemburnya. Jika tidak ada anggarannya, ya jangan diambil. Buang waktu dan tenaga saja. Banyak kerjaan yang outputnya hanya pujian belaka.
Kerja sampingan itu hasilnya gaji tambahan, bukan pujian. Jadi carilah kerja sampingan diluar kerja utama. Jika yang diambil pekerjaan yang sama dengan kerja utama, kita tak punya tambahan relasi, pengalaman dan pengetahuan, karena kita menghadapi hal yang sama hari demi hari.
Pengalaman kerja sampingan yang berbasis fisik juga pernah saya lakukan. Saya pernah prodoksi telur asin. Lumayan juga hasilnya, tapi proses telur asin membutuhkan banyak waktu dan sangat tergantung dengan ketersediaan telur bebek. Jika saya lelah, prodoksi juga menurun. Hasil laba pertelur hanya 500 rupiah. Jadi jika ingin hasil besar, kapasitas produksi juga harus lebih ditingkatkan, tentunya akan banyak waktu yang dibutuhkan untuk mendongkrak kapasitas produksi.Â
Apapun pekerjaan sampingan yang dilakukan, selalu saja ada plus minus yang perlu dipertimbangkan. Terutama yang berbasis fisik. Pertimbangkan pula modal yang dikeluarkan. Terutama jika hal tersebut bersifat investasi, multi level, money game dan skema Ponzi. Jadi sarannya, jangan asal ambil kerja sampingan. Harus hati hati dan pertimbangkan dengan baik.
Jika harus kerja sampingan, jangan sampai mengorbankan kerja utama, Sekalipun hasil kerja sampingan lebih besar. Pilihlah dengan bijak pekerjaan sampingan yang kamu pilih. Ukur kemampuanmu menjalankan pekerjaan sampingan yang kamu jalankan.Â
Jika tidak mampu, jangan paksakan diri. Pekerjaan sampingan adalah sebuah pilihan dan lakukan pilihan dengan bijak, karena tujuan pekerjaan sampingan adalah memperoleh penghasilan tambahan. Jika malah merugikan, lebih baik cari peluang kerja sampingan yang lain.
Semoga artikel ini, menginspirasi.
Malang, 31 Maret 2021
Oleh Eko Irawan.