Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Overthinking Bikin Hidup Hanya Menunggu

21 Maret 2021   19:41 Diperbarui: 21 Maret 2021   19:55 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang ada multi level yang baik, dengan menjual product premium. Namun bila kamu tidak punya passion menjual product premium, kamu akan kesulitan berkembang.

Jadi apapun ajakan bisnis temanmu, pelajari dulu sistemnya. Menunggu bukti memang perlu, tapi kamu akan jadi penonton. Bersikaplah bijak dalam melihat peluang bisnis. 

Banyak teman kita akhirnya hanya jadi penonton karena mereka hidupnya ragu ragu melulu. Peluang emas dalam bisnis datangnya hanya sekali itu saja. Faktor waktu dan umur harus dipertimbangkan. Kecepatan berpikir dan memutuskan langkah adalah cara paling bijak membaca peluang. Menunggu waktu sempurna itu tidak dikenal dalam bisnis dan faktanya tidak ada waktu yang sempurna. 

Dalam cinta overthinking?

Satu lagi overthinking yang akan mengganggu hidupmu adalah dalam urusan cinta. Saat peluang si dia sudah ada di dekatmu, apakah nembaknya nunggu kamu punya mobil? Nunggu keadaan sempurna, baru nembak si dia. Nunggu sampai kapan? Apa Sampai orang lain merebut hatinya. 

Dalam cinta, overthinking akan jadi penghalang yang merugikan kamu sendiri. Menyesal diakhir bukan alasan, karena cinta butuh cepat tanggap. Takut ditolak bukan alasan signifikan. Si dia jelas tak mau nunggu kamu yang tidak punya sikap. Tak omong ya dianggap kamu tidak niat. Cinta butuh kepastian, keberanian dan sikap cepat tanggap. Ditolak urusan belakang, yang penting beri kepastian kamu cinta dia.

--------

Overthinking  perlu dan tidak harus disikapi dengan tindakan. Hal yang kamu pikir terus menerus tanpa tindakan, akan membuat dirimu hanya menunggu dan menunggu. Jadi penonton melulu tidak asyik, hanya karena kamu menunggu saat sempurna yang ternyata tidak pernah ada. Bagaimana? Selamat merenung dan segeralah bertindak. Semoga artikel ini menginspirasi

Malang, 21 Maret 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun