Pertama harga jual ikan nila stabil dikisaran 30rb hingga 34 RB perkilo. Pokdakan selaku fasilitator pembudidaya nila, dan selaku inovator start up bisnis pemberdayaan ekonomi kreatif kampung, ternyata memfasilitasi pembudidaya dari hulu ke hilir pembudidaya nila. Ada mekanisme yang terus dikembangkan, sehingga pembudidaya nila tidak perlu resah berpikir dipasarkan dimana hasil panennya.Â
Kenapa demikian? Karena berdasarkan data statistik yang dirilis dinas terkait, potensi nila konsumsi baru tercukupi 40 persen petani lokal malang raya. Sisa 60 persen adalah peluang yang besar bagi pembudidaya. Ini terbukti nyata, karena permintaan nila konsumsi terus meningkat, dan belum bisa dicukupi secara signifikan oleh pembudidaya di kampung Nila Slilir.Â
Ternyata inilah sumber rejeki baru bagi masyarakat. Progres menarik ini terus dikembangkan agar semua masyarakat kelurahan bakalan Krajan turut serta menjadikan daerahnya menjadi sentra budidaya nila se malang raya. Jika orang sebut, tempe, maka Sanan tempatnya. Kelak jika sebut nila, maka bakalan Krajan sentralnya. Semoga pemberdayaan masyarakat ini terus tumbuh di masa mendatang.Â
Selamat bagi Kelurahan Bakalan Krajan kota Malang, dengan Inovasi si ikan nila ini telah berhasil masuk dalam 10 besar kompetisi inovasi pelayanan publik 2021 yang di adakan pemerintah Kota Malang. Mohon doa restu dari pembaca sekalian, agar inovasi ini semakin sukses memberikan kontribusi bagi pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat. Berikut workshop kompetisi inovasi pelayanan publik 2021 yang diadakan secara zoom
Salam madyang madyang dari kampung Nila SlilirÂ
Malang, 12 Maret 2021
Oleh Eko Irawan