Di daerah Malang Raya, profesi ini disebut Mlijo. Di daerahmu disebut apa?
Mlijo adalah profesi yang layak disebut entrepreneur, dan inilah yang selalu ditunggu tunggu ibu ibu rumah tangga untuk belanja sayur mayur dan lauk pauk.
Profesi ini tetap laju ditengah dampak pandemi covid 19. Sekalipun dalam segala pembatasan, urusan perut tetap jadi kebutuhan.
Kehadiran mlijo dikampung kampung sangat membantu ibu ibu yang malas belanja ke pasar. Cukup ditunggu didepan rumah, mas mlijo ini selalu datang. Ada yang datang pagi, ada yang datang sore. Rata rata profesi ini dijalani laki laki. Ada juga yang perempuan, tapi dari pengamatan saya, ternyata profesi mlijo keliling diambil para laki laki. Baru mlijo yang menetap disatu lokasi, terutama dirumah sendiri dijalani oleh perempuan.
Harga yang ditawarkan juga tidak jauh dari harga umum dipasaran. Mereka pagi buta sudah ke pasar induk untuk belanja, kemudian keliling ke kampung kampung. Kasihan juga jika ibu ibu yang belanja, ternyata ada yang hutang belanja. Kalau dipikir dalam, sama sama kasihan juga.Â
Sejak covid melanda, kemampuan ekonomi banyak keluarga banyak yang runtuh, sehingga banyak ibu ibu yang kesulitan mencukupi kebutuhan pangan keluarga. Para mlijo yang memberikan peluang hutang, ternyata lebih laris dibanding mlijo yang cash, ada uang ada barang.
Tentunya ada kesepakatan dan mereka saling kenal sehingga sama sama menolong dan tidak saling merugikan. Biasanya pas gajian, hutang ini dibayar lunas. Begitu perputarannya.
Mlijo adalah para pejuang keluarga yang berjiwa entrepreneur. Mereka bergerak, dan bukan menunggu lamaran kerja diterima disuatu perusahaan. Mlijo adalah entrepreneur yang keliling kampung mencukupi kebutuhan ibu ibu rumah tangga. Apa yang dijual, bak toko berjalan. Lengkap, mulai dari buah, sayur, ikan, daging hingga bumbu.
Mereka membentuk jaringan pelanggan setia, dan setiap menjelang hari raya, mereka memberi persen, atau hadiah berupa alat alat rumah tangga. Kadang panci, teko atau piring. Tak semua mlijo seperti ini, tapi yang melakukannya adalah untuk menjaga kesetiaan belanja.
Mereka datang di kampung kampung dengan memberi tanda spesifik. Ada yang teriak teriak. Ada yang ngebel pakai klakson. Ada pula yang bawa kentongan.
Persaingan di dunia mlijo juga nampak. Dan bagi mlijo yang baru, harus punya inovasi pemasaran. Salah satunya, ada yang memberi hadiah bumbu jika belanja jumlah tertentu.
Dunia bisnis para mlijo memang unik. Motor mereka kadang ada yang motor sport atau matic jenis terbaru. Tentunya ini untuk mobilitas jangkauan pemasarannya. Yang pakai sepeda onthel ya ada, tapi jangkauannya terbatas.
Dipasar, mereka juga punya jaringan sesama penjual level grosir, sehingga mereka dapat barang bagus dengan harga miring. Mereka juga punya jaringan dengan peternak ayam, petani ikan dan penjual grosir sayur. Mereka juga menerima dagang titip jual para pengusaha kecil lainnya yang jualan kue, kerupuk dan jajanan oleh oleh.
Semakin murah dan lengkap, sang mlijo jadi idola ibu ibu. Ternyata mlijo juga menerapkan semangat entrepreneur. Selamat berbelanja di mlijo terdekat, untuk menumbuhkan geliat perekonomian kampungmu.
Malang, 27 Februari 2021
Oleh Eko Irawan