Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Yakin Cuma Mau Jadi Karyawan Seumur Hidup?

22 Februari 2021   19:30 Diperbarui: 22 Februari 2021   19:33 1952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memperbaiki pola pikir pribadi harus dilakukan, agar wawasan bisnis dan entrepreneurmu terbentuk. Ambilah peluang tapi jangan mudah tergiur. Jika ada suatu peluang, pelajari sisi positif negatifnya. 

Belajar Entrepreneur 

Masih Yakin mau jadi Karyawan seumur hidup? Saatnya belajar Entrepreneur. Belajar Wira usaha. Belajar memulai usaha milik kamu sendiri.

Malu? Masak perut lapar tapi tak mau usaha karena alasan malu. Takut miskin, takut tak punya uang, tapi malu berusaha. Yang harus malu itu jika mencuri atau korupsi brow.

Banyak alasan adalah jawaban terbodoh orang orang yang tak mau mengunakan pikirannya untuk diajak maju. Maunya di zona nyaman, tapi tidak mau diajak berproses untuk lebih maju. Pola pikirnya negatif, tapi butuh penghasilan. Mikirnya jalan pintas, cara mudah dan hasil besar tanpa keluar keringat. 

jika orang lain sukses, muncul ghibah. Rasan rasan. Yang dibilang pesugihan, pelihara tuyul dan stigma negatif lainnya.

sukses dalam entrepreneur, dibangun dari hal kecil. Lama lama menjadi bukit. Seorang sahabat, membangun kesuksesan dari modal 600.000,- untuk buka toko diawal tahun 2000. Dengan kerja cerdasnya, sekarang omset toko sembakonya bisa nembus pemasukan 3 JT perhari. Ini real. Saya sebagai karyawan, nunggu sebulan untuk dapat 3 JT. Saya masih naik motor kreditan, dia udah bisa naik roda 4. Sebagai karyawan, saya masih kontak rumah. Tapi dia bisa beli rumah senilai 700 JT baru baru ini. Saya sebagai karyawan, menghabiskan banyak waktu untuk melayani kesuksesan si boss, namun dia mampu meningkatkan kapasitas penghasilannya dengan semakin giat bekerja, semakin besar penghasilannya. Inilah contoh sederhana dan dilingkup temanmu pasti ada sosok sukses seperti ini. Dia bukan sukses dari multi level. Bukan dari investasi. Bukan dari pesugihan. Tapi dia sukses dengan kerja keras tapi kerja cerdas. Mampu membaca peluang usaha. Bisa membangun jiwa entrepreneur.

kamu jawab, "Tidak Bisa?" Kamu jawab Nasib? Rata rata itu jawaban pesimis. Dan itu jawaban yang menipu diri. Belum usaha, belum melakukan apa apa, sudah bilang tidak bisa. Jika jawabannya itu, sama halnya itu doamu yang minta dikabulkan tidak bisa. 

Nasib juga bukan pesakitan jika kamu gagal, karena nasib tidak akan pernah berubah jika kamu sendiri tak merubahnya.

ini hanya artikel motivasi. Saya juga tengah belajar memperbaiki pola pikir dari karyawan menjadi entrepreneur. Dunia menulis saya sebagai kompasianer tidak hanya melulu meliput kesuksesan orang lain. Tapi lebih membagikan inspirasi positif bagi orang lain, khususnya buat diri saya sendiri. 

Sukses itu hak dan milik semua orang yang mau berjuang, bukan milik para penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun