Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Episode Hidup yang Hilang

19 Februari 2021   17:53 Diperbarui: 19 Februari 2021   18:01 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sungguh hidup hanya perjalanan. Melangkah disetiap episode. Ada banyak proses. Yang dilupakan. Dinanti. Ditunggu. Dan dipertanyakan.

Semakin diingat, semakin berat. Jadi beban. Karena sendiri menyangga langit. Tontonan yang gagal akan dihina. Dicampakan. Diusir. Karena sudah dihapus dan tidak diakui.

Saat peran ini diganti. Oleh yang lebih baik. Pujaan baru. Yang membutakan cintamu. Semua akan lusuh. Dia bajingan yang kau bela. Agar menang. Dan menari nari liar seperti setan. Diatas tangis derita yang lain.

Aku bukan dia. Aku bermohon agar tidak seperti dia. Karena ini aku. Hidupku sendiri. Yang sudah dihancurkanya dengan nafsu bejat. Manusia binatang yang kau puja.

Jadilah aku korban korban hati. Yang dilaknat azab seperti sinetron di tivi. Tapi bukan skenario Tuhan. Karena ini rencana bisikan. Agar aku dijadikan pesakitan.

Puas puaskan menghakimi. Jika itu membuatmu bahagia. Nikmatilah episode bahagiamu, dengan dramamu. Karena aku ada dalam episode yang hilang.

Malang, 19 Februari 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun