Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memahami Makna Karma, biar Kapok Kena Karma?

15 Februari 2021   15:04 Diperbarui: 15 Februari 2021   15:23 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini bukan tentang karma, sebuah acara TV yang pernah di Pandu Roy Kiyoshi. Kata karma sudah sangat tidak asing dengan kehidupan kita sehari hari. Tapi Apakah kamu tahu apa makna karma itu? Terutama karma dalam hubungan cinta dan pernikahan. 

Contoh Kasus Carut Marut cinta

Persoalan cinta memang rumit, karena lebih banyak menggunakan perasaan dibanding menggunakan logika. Cinta sebenarnya solusi kehidupan manusia, karena di dalamnya ada kasih sayang dan setia. Namun saat cinta sudah mati, tak ada lagi kasih sayang dan setia dalam hubungan tsb. 

Kasus tuduhan perselingkuhan dibalas dengan perselingkuhan adalah contoh kasus tuduhan kesalahan, dibalas dengan kesalahan baru. Apa karena satu kesalahan, harus dibalas dengan perbuatan yang lebih menyakitkan? Bahkan berkali kali? Alasannya biar kapok kena karma? 

Apakah karma adalah balas dendam pada pasangan? Bagaimana jika kesalahan pasangan hanya prasangkamu dan salah paham, tidak seperti yang kamu tuduhkan, tapi dibalas dengan sangat menyakitkan? Yang benar harus mengakui salah dan yang salah cari dukungan agar memperoleh pembenaran. Apakah itu karma? Inilah yang saya maksud carut marut cinta.

Apa yang terjadi setelah salah paham, pertengkaran dan balas dendam, biasanya dihubung hubungkan dengan karma. Jadi apakah karma itu? Apakah orang tidak berbuat salah, tapi harus menerima karma. Bukan karma dari Tuhan, tapi karma setingan dengan cara menggalang persekutuan jahat manusia. Konspirasi. Bully. Sihir. Perdukunan. Dan banyak istilah di dalamnya.

Inilah yang terjadi dalam hubungan berframe cinta antar dua insan manusia. Balas dendam dengan tujuan membuat kapok pasangan karena alasan sakit hati, tapi tidak Sudi disalahkan dan sesungguhnya hanya cari pembenaran. 

Bukan solusi yang didapat, tapi keruwetan hidup. Bukan membahas jalan keluar, tapi konspirasi agar perbuatan salahnya , memperoleh pembenaran. Tentu bukan benar hakiki menurut hukum Keyakinan beragama, tapi menurut persepsi pribadi dan penafsiran sepihak.

karma memang tidak ada dalam khazanah Islam

Berikut mencoba ulas persoalan karma dalam keyakinan Muslim yang diolah dari berbagai sumber. Semoga artikel ini bermanfaat untuk memberi pencerahan pada mereka yang mengalami karma setingan seperti contoh kasus di atas.

Ada istilah karma yang populer di dalam kehidupan sehari-hari . Seperti apa pandangan tentang karma dan bagaimana dalilnya dalam Islam?

Kata 'Karma' secara harfiah merupakan bahasa sansekerta yang berarti perbuatan dan hasil yang akan di dapat dari perbuatan tersebut dinamakan karmaphala, sementara akibat yang ditimbulkan dari perbuatan disebut karma vipaka.

Jika dilihat dari Istilahnya, karma memang tidak ada dalam khazanah Islam. Tetapi ajaran Islam menyepakati jika tingkah laku buruk akan mengakibatkan sebuah keburukan juga. Sehingga umat muslim diwajibkan untuk senantiasa berbuat baik.

Agar tidak salah mengartikan makna Karma, beberapa ulama menyarankan untuk menyebut balasan perilaku tersebut dengan balasan dari setiap perbuatan, baik itu baik ataupun buruk.

Dalam firman Allah swt, Surat An-Nahl ayat 61 menjelaskan:

Artinya: "Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya."

Allah swt juga berfirman:

Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (An-Nahl[16]: 97)

Seperti halnya perbuatan maksiat akan mendatangkan pengaruh buruk dan efeknya bisa saja menyebabkan berbagai kerusakan. Setiap kali manusia melakukan dosa, Allah swt akan memberikan balasan kepada mereka.

Allah berfirman:

Artinya: "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar-Rum [30]: 41)

Untuk itu, kita sebagai umat manusia harus berbuat baik dan menjauhi segala larangan serta menjalankan semua perintah dari Allah swt. Amalan-amalan perbuatan yang baik akan dibalas oleh Allah swt dengan segala sesuatu yang baik pula.

Tips Solusi Tuntas Hadapi Carut Marut Cinta

Tak banyak saran dan tips yang bisa dilakukan secara efektif untuk menyelesaikan carut Marut cinta, kecuali dengan duduk bersama dan meletakan ego masing masing. Jika semua pihak ingin menang dan benar sendiri, hanya pertengkaran tak berujung yang didapat. Tambah ruwet iya. Karena tak ada solusi, tak ada jalan keluar. Yang ada dendam. Akhirnya saling berbalas, biar kapok kena karma.

Tanpa dua hal tersebut di atas, carut Marut cinta akan semakin runyam. Semua ingin benar. Semua ingin menang. Yang dipermasalahkan kisah jaman dulu. Dasarnya perasaan. Logika diinjak injak. Belum puas jika salah satu pihak sengsara dan kapok kena karma. 

Kepuasan membalas dendam adalah prioritas utama, agar memperoleh kepuasan. Terlebih lagi jika ada peran orang ke-3. Itulah jika cinta kasih sayang, diganti benci dan balas dendam. Panutannya sinetron azab di televisi. Yang mati Matian, berjuang siang malam untuk keluarga, tidak diakui. Seolah tidak ada yang baik, semua buruk. Tidak ada syukur dan berkah, karena selisih paham jadi menu utama. 

Terus untuk apa saling menyakiti, jika sesama korban berselisih, yang menari bahagia adalah pihak ke-3. Bisa jadi dialah dalangnya. Penyebab utamanya. Sang pahlawan kesiangan, tapi merusak kebahagiaan orang lain. Yang wajib kena karma adalah orang orang yang berhati serigala seperti dia. Tapi kenyataannya, peran orang ini dibela mati Matian sebagai yang paling baik dan benar. Konspirasi pembenaran menurut manusia. Itukah karma? Menurut hawa nafsumu sendiri?

Malang, 15 Februari 2021

Oleh Eko Irawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun