Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tertinggal dalam Kenangan

8 Februari 2021   08:01 Diperbarui: 8 Februari 2021   08:49 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu. Langkah yang kita lalui. Sudah hilang. Karena semua sudah pergi. Tertinggal dalam kenangan.

Sekarang pahit. Jadi ujian. Antara terus, tapi tersiksa. Atau berpisah, diujung sana. Saat waktunya tiba.

Ini bukan kenangan sekelumit. Yang sebentar dan sedikit. Berpuluh tahun bersamamu. Tapi semua harus diakhiri.

Karena akan semakin sakit. Hidup terlalu mahal kalau diisi mengeluh. Banyak yang bisa kita kerjakan. Tapi sakit ini mendera. Menyiksa batin. Dilema keputusan. 

Semua pernah ada. Langkah langkah itu. Susuri jalanan bersamamu. Namun itu milik kenangan. Tak perlu disesali. Kita lahir sendiri. Dalam lemah. Sekarang kembali sendiri. Tak perlu disesali.

Bukan untuk dibuang. Tapi tak perlu hanyut dalam kenangan. Terus saja melangkah. Kesana. Untuk tujuan baru. Bersama takdir yang lain.

Malang, 8 Februari 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun