Suara itu masih terdengar. Bergema di kolong langit. Berdentum seperti meriam. Tak nampak dilihat. Tapi suaramu terdengar.
Suara suara langit. Berdentum, sepanjang malam. Tak ada kilat, tak ada cahaya. Dalam gerimis nan gelap. Dingin. Menimbulkan tanya.
Fenomena alam. Pesan dari Yang Kuasa. Cerita langit. Misteri malam nan dingin. Di bawah naungan kubah langit. Yang bergetar.
Langit pun dalam gempa. Entah apa maksudnya. Hanya bisa berpasrah. Tak bisa dijelaskan. Tak bisa dinalar. Tak bisa dilihat. Tapi bisa didengar.Â
Puisi suara suara langit. Tuhan sedang merencanakan Sesuatu. Yang kita Tak Tahu. Yang kita tak paham. Hanya berserah diri dalam doa. Agar Selamat dari segala Mara Bahaya.
-------------
Beberapa daerah di Indonesia khususnya di Pulau Jawa dihebohkan dengan dentuman yang lumayan keras pada 2 Februari sampai 3 Februari dini hari. Bahan hingga Kamis pagi Tanggal 4 Februari 2021, hingga pukul 01.15 wib dari daerah Tumpang Kabupaten Malang, suara tersebut masih terdengar.
Suara dentuman itu banyak membuat spekulasi masyarakat di daerah yang terdengar. Seperti aktivitas gunung, erupsi gunung atau aktivitas alam yang lainnya.
Suara dentuman bisa berasal atau disebabkan dari beberapa hal seperti aktivitas gunung berapi, gempa dangkal, badai atau bahkan skyquake. Apa sih skyquake itu? Berikut ulasannya diolah dari beberapa sumber.
Skyquake adalah bagian dari fenomena alam yang biasa disebut juga gempa langit. Jika terjadi skyquake akan mengeluarkan suara dentuman.
Sebenarnya, tidak ada penjelasan ilmiah khusus mengenai skyquake. Suara dentuman yang dihasilkan oleh gempa langit bisa terdengar sekali atau bahkan beberapa kali hingga berjam-jam.
Suara Skyquake atau Gempa Langit telah digambarkan sebagai suara seperti guntur yang jauh tapi sangat keras sementara tidak ada awan di langit yang cukup besar untuk menghasilkan kilat.
Suara Skyquake atau Gempa Langit lebih mirip dengan suara tembakan meriam bahkan ada yang mengidentikan seperti suara Boom yang kadang-kadang menyebabkan gelombang kejut yang menggetarkan piring bumi.
Malang, 4 Februari 2021
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H