Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terusir Pergi

29 Januari 2021   18:49 Diperbarui: 29 Januari 2021   18:51 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terusir Pergi. Tak diakui. Terima saja. Ikhlas. Demi kepuasanmu. Demi dendammu. Demi apapun keinginanmu.

Jika ini harus, aku siap lakukan. Bertarung dijalanan. Menggelandang. Aku tak akan drama. Jika ini rencanamu. Demi bahagiamu. Agar kau puas sepuas puasnya.

Bahasa dendam. Pujalah. Agar laknatmu tertimpa padaku. Agar semua orang, menilai sesuai maksudmu. Galanglah semua dukungan untuk pojokan aku. Sesukamu.

Tertawalah diatas tangisku. Agar kamu benar, menurut penafsiranmu sendiri. Inilah saatnya dendam berkuasa. Bikin kapok tiada Tara. Karena ini membuatmu bahagia.

Jika ini benar, aku siap. Tapi siapa yang membisikimu? Dalang dari semua ini? Pahlawanmu itu. Sudah siapkah keadilan ditegakkan?

Langkah kaki orang terusir. Dalam sesat. Kelaparan. Kau sekarang puas melihatku begini. Aku ridho. Aku ikhlas. Aku pasrahkan saja. Semua sudah jelas. Tak perlu ada dusta.

Sihir siapa yang membuatku terusir. Kuterima dengan berpasrah. Kusyukuri saja. Semoga esok masih ada mentari. Yang memberi sinar. Pada kebenaran. Tanpa dusta lagi. Karena Tuhan, tak akan menguji, diluar kemampuan ini.

Malang, 29 Januari 2021

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun