Siapa sangka sobo barongan di Slilir, Kelurahan Bakalan Krajan Kota malang berbuah ilmu entrepreneur. Apa sih barongan Slilir? Itu adalah rumpun bambu yang tumbuh subur di bantaran kali Akhir di Dusun Slilir. Pemandangan ini akan diperoleh saat kita nongkrong di barak Kampung Nila Slilir.Â
Disambut para start up muda dari Slilir, serasa memperoleh energi baru, bahwa ilmu entrepreneur ternyata bisa dipetik dikampung, dibawa teduhnya barongan. Mari kita simak slilir punya cerita.
Entrepreneur dari KampungÂ
Bicara Entrepreneur, kita membayangkan sebuah gedung pencakar langit, dengan sentuhan tehnologi tinggi dan orang orang berjas rapi sibuk mengamati pergerakan bisnisnya.Â
Di Kampung Nila Slilir entrepreneur ternyata dibangun dari kampung. Unik ya? Silahkan menilai ini tak mungkin, tapi ilmu berharga ini saya petik disana. Sebuah konsep bisnis berbasis budidaya ikan nila dengan tehnologi bioflok.Â
Budidaya nila, disini dibahas komprehensif dari awal hingga akhir. Peluang bisnis nila sangat menarik, dan sebagai kompasianer saya menemukan banyak ide dengan berbincang bincang dengan start up muda disini.Â
Ini tidak semata mata bisnis perorangan, tapi bisnis kelompok dengan tujuan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat. Dampak pandemi covid, membuat mereka memikirkan sebuah peluang bisnis berbasis kearifan lokal.Â
Dengan guyub rukun, ternyata inovasi ini bukan sekedar konsep Abal Abal. Sejak berdiri, di dusun Slilir telah tumbuh 42 kolam bioflok. Sudah memasuki panen ke-2 dan akan segera panen ke-3. Selain untuk ketahan pangan warga setempat, ternyata nila bisa memberikan kontribusi ladang rezeki pada petani nila yang bergabung dalam Pokdakan KSS.Â
Bahkan cara kerja disini bak perusahaan. Ada program kerja, ada evaluasi, koordinasi, inovasi dan upaya belajar dan tumbuh bersama. Setiap kendala dibahas intens dan pertumbuhan sayap sayap bisnis kampung Nila Slilir terus berkembang sehingga kolam sinergi sudah menyebar keluar daerah Slilir.Â
Kepercayaan adalah kunci untuk tumbuh dan sukses bersama. Tak ada ilmu rahasia yang disimpan sendiri. Semua dishare kesemua pihak yang berminat berbudidaya nila.Â
Dari sejuknya Barongan BambuÂ
Nuansa pedesaan di barak kampung Nila Slilir membuat banyak tamu betah berlama lama bincang entrepreneur bisnis nila. Rata rata mereka enggan datang. Maklum dikira bisnis kampungan. Wajar saja, tak kenal ya, tak sayang. Tapi setelah tahu dan melihat sendiri, mereka jadi betah.Â
Dalam waktu dekat, setelah redesign Warung Kampung Nila Selesai, akan segera Grand opening. Tentu tetap mematuhi protokol kesehatan. Mohon doa restu pembaca sekalian.
Langkah langkah inovasi seperti ini sangat menarik, karena ini dibangun dikampung, dikerjakan dengan gotong royong, kerja bakti dan guyub rukun. Berpikir maju, mendobrak filosofi mangan ora mangan pokoke kumpul. Inilah keberanian luar biasa para start up untuk terus berinovasi tanpa henti.Â
Semoga semakin banyak ilmu dan inspirasi bisa saya share untuk pembaca sekalian. Hikmah dari Artikel ini adalah, jangan remehkan inovasi anak kampung, kreasi mereka luar biasa dan sama sekali tidak kampungan. Semoga menginspirasi.
Malang, 28 Januari 2021
Oleh Eko Irawan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI