Sudah jadi rahasia umum jika budidaya ikan adalah salah satu jenis usaha yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Alasannya tidak lain adalah karena kebutuhan masyarakat akan konsumsi ikan seakan tidak pernah ada habisnya. Hal inilah yang membuat ternak ikan menjadi bisnis yang tidak akan pernah lekang oleh waktu.
Saat ini, peternak ikan mungkin masih menggandrungi budidaya ikan jenis lele. Padahal, ada jenis ikan lain yang tidak kalah memikat untuk bisa dibudidayakan dan menjadi ladang rezeki yang menggiurkan. Salah satunya adalah budidaya ikan Nila yang terbukti terus meningkat setiap tahunnya.
Bisnis ternak ikan Nila memang sedang memiliki tren yang positif di Indonesia. Penyebabnya adalah rasa ikan yang dianggap lebih lezat dan gurih, serta masih ada banyak peluang bagi peternak untuk menggaet minat beli para konsumennya.
Meski memiliki potensi bisnis yang cukup menjanjikan, belum banyak orang melirik usaha tersebut. Nah, hal ini tentu bisa menjadi kesempatan emas bagi Anda yang sedang mencari ide usaha.Â
Kampung Nila Slilir, Kelurahan Bakalan Krajan kota Malang adalah bukti nyata bahwa potensi budidaya Nila mampu mengangkat pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat setempat, dengan cara berkelompok melalui Pokdakan KSS. Perkembangan kolam Nila yang ada di Slilir dalam perkembangan selama 10 bulan berjalan telah mencapai 42 kolam budidaya, didalamnya sebagian besar kolam bioflok, sisanya kolam beton dan kolam tanah. Rata rata memasuki panen ke2 dan persiapan panen ke 3. Simak liputan keceriaan panen di kolam beton baru baru ini
Apakah anda juga ingin menikmati cerianya panen nila? Untuk itu, simak fakta seputar budidaya ikan Nila berikut ini agar Anda dapat sukses menggeluti bisnis tersebut.
Keunggulan Budidaya Ikan Nila Ketimbang Ikan Jenis Lain
Budidaya ikan Nila sebenarnya memiliki potensi yang cukup tinggi di pasar Indonesia. Akan tetapi, masih belum banyak orang yang melihat potensi tersebut dan menjadikan ternak ikan Nila sebagai bisnis yang layak untuk dikembangkan.Â
1. Persaingan Bisnis yang Masih Longgar
Keunggulan pertama dari bisnis ternak ini adalah persaingan bisnisnya yang terbilang masih longgar. Di malang raya saja, ketercukupan nila konsumsi dipasaran, berdasarkan data statistik dari dinas terkait, baru kecukupan 40 % oleh petani lokal malang raya, sisanya mengambil nila konsumsi dari luar daerah. Data ini merupakan potensi menarik yang bisa dikembangkan.
Jumlah pengusaha ikan Nila yang masih belum seberapa, membuat siapa saja yang menggelutinya bisa meraup keuntungan. Permintaan pasar yang tinggi juga ikut menambah peluang kesuksesan saat terjun ke bisnis tersebut karena lebih mudah mendistribusikan hasil panen nantinya. Selain penjualan retail dirumah tangga, beberapa industri kuliner dan olahan juga membutuhkan ikan nila.Â
2. Tidak Membutuhkan Modal Besar
Selain itu, ternak ikan Nila juga tidak membutuhkan modal bisnis yang besar. Kelebihan ini tentu sangat cocok bagi Anda yang memiliki jumlah dana yang terbatas namun menginginkan hasil keuntungan yang tinggi dan hampir tanpa risiko.Â
Namun, hingga masa panen tiba, Anda harus menunggu setidaknya 3 bulan untuk bisa mendapatkan keuntungannya. Apalagi budidaya nila dengan kolam bioflok seperti yang dikembangkan di Kampung Nila Slilir.
3. Mudah Dilakukan
Memulai usaha ini juga dinilai tidak sulit untuk dilakukan. Benih yang mudah didapat serta daya tahan tubuh ikan yang kebal dari serangan penyakit menjadikan bisnis ikan ini bisa menjanjikan kesuksesan bagi pengusaha awam sekalipun. Dengan support system yang dibangun Pokdakan KSS, memulai budidaya nila menjadi semakin menarik. Kenapa? Karena pengalaman petani nila selama berbudidaya nila di kampung Nila Slilir direkam oleh pengurus Pokdakan dalam forum Ngopi, ngobrol perkara ikan tiap Rabu malam, sehingga diketemukan formulasi istimewa, tidak berdasar teori belaka, tapi praktek langsung dilapangan tentang SOP CBIB modifikasi (standart operasional prosedur Cara budidaya ikan yang baik dan benar ) khas kampung Nila Slilir dengan tingkat kematian ikan bisa ditekan dibawah 10 %, bisa tebar padat, ikan cepat tumbuh besar, hemat pakan dan hasil panen memuaskan. Ada forum kerajaan ikan yang terus berinovasi mengembangkan teknis pemasaran hasil panen nila.
4. Harga Jual Ikan yang Stabil
Keuntungan yang bisa diraih pun menjadi berlipat ganda karena harga jual ikan Nila cukup stabil dan jarang mengalami penurunan yang berarti. Harga Nila berkisar 30.000,-/kg dipasaran. Bahkan dimalam tahun baru 2021 kemarin bisa nembus 34.000,-/kg.
Jenis Kolam yang Efisien pada Lahan yang Sempit
Untuk bisa menjadi peternak ikan Nila, tak banyak hal yang perlu dipelajari. Pasalnya, hanya dengan luas kolam 1 meter persegi dan beralaskan terpal saja Anda siap menjadi peternak.Â
Banyak peternak ikan nila yang memilih kolam dari terpal karena mudah dibuat, bisa menampung banyak ikan, dan mudah untuk dibersihkan. Selain itu, kolam terpal juga membuat ikan yang dirawat memiliki kualitas yang lebih mumpuni dengan tingkat kematian yang lebih rendah.
Meski begitu, ada satu hal lain yang wajib dipahami agar ikan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Faktor penting tersebut adalah pilihan jenis kolam terpal yang akan dibuat, yaitu bentuk bulat atau kotak. Kedua bentuk kolam tersebut tentu memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
1. Kolam Bulat
Umumnya, peternak akan membuat kolam dengan bentuk bulat karena dapat membuat ikan Nila terlihat lebih sehat dan tumbuh dengan baik. Hal itu disebabkan oleh lebih mudahnya menjaga kualitas air kolam karena memiliki sistem drainase kotoran di tengah kolam.Â
Risiko terjadinya benturan pada ikan pun menjadi lebih rendah saat menggunakan kolam berbentuk bulat.
Ikan Nila ternyata memiliki potensi bisnis yang cukup menggiurkan dibanding jenis ikan lain yang lebih populer, seperti ikan lele dan ikan gurame. Dengan cara ternak yang mudah dan modal yang tidak besar, bisnis budidaya ikan Nila cocok untuk dilakukan oleh pengusaha pemula.Â
Untuk itu, jangan tunggu waktu lebih lama lagi dan wujudkan mimpi Anda untuk menjadi seorang pengusaha ulung melalui bisnis ternak ikan Nila.
Salam Madyang Madyang
Malang, 27 Januari 2021
Oleh Eko Irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H