Setelah jauh dari istana, pengaruh sihir Dewi Liku pada Raden Inu Kertapati hilang. Raden Inu Kertapati akhirnya menyadari niat jahat Dewi Liku. Pada saat itulah ia teringat pada Panji Semirang. Raden Inu sadar bahwa wajah Panji Semirang mirip wajah Dewi Candra Kirana. Ia segera mengajak para pengawalnya ke negeri Asmarantaka untuk mencari Panji Semirang. Namun sesampainya disana, masyarakat sekitar mengatakan bahwa Panji Semirang telah pergi entah kemana. Hati Raden Inu Kertapati hancur berkeping-keping.
"Duhai Dewi... calon istriku...dimanakah engkau berada?" kata Raden Inu Kertapati sangat sedih.
Karena tidak bisa menemukan Panji Semirang, Raden Inu Kertapati melanjutkan perjalanannya pulang ke kerajaan Jenggala. Dalam perjalanan pulang, ketika memasuki kerajaan Gagelang yang merupakan sekutu kerajaan Jenggala, Inu Kertapati diminta untuk singgah oleh raja Gagelang. Raden pun bersedia untuk singgah.
"Terimakasih Raden, sudah mau singgah di kerajaan Gagelang. Kebetulan kerajaan kami sedang menghadapi gangguan para penjahat pimpinan Lasan & Setegal. Mereka berdua sangat sakti mandraguna." kata raja Gagelang.
"Kalau begitu keadaanya, saya beserta pengawal akan membantu paduka raja untuk membasmi mereka." kata Raden.
Dengan kesaktian milik Inu Kertapati, para penjahat pimpinan Lasan & Setegal berhasil dihancurkan. Bahkan Inu Kertapati menghadapi langsung kedua pimpinan penjahat, yaitu Lasan & Setegal. Keduanya berhasil dilumpuhkan.
Raja Gagelang beserta seluruh rakyat sangat gembira dengan keberhasilan Raden membasmi para penjahat. Untuk merayakan kemenangan, diadakan pesta tujuh hari tujuh malam. Pada malam ketujuh, raja Gagelang mengundang penyair muda bertubuh gemulai. Si Penyair membawakan cerita kisah cinta Dewi Candra Kirana dan Inu Kertapati.
Inu Kertapati sangat penasaran, kenapa penyair tersebut mengetahui kisah cinta dirinya. Dan herannya lagi, wajah penyair tersebut mirip Dewi Candra Kirana. Setelah Raden mendesak penyair tersebut tentang siapa identitasnya, si penyair akhirnya mengakui bahwa ia adalah Dewi Candra Kirana. Dewi bercerita bahwa selir raja Kediri, yaitu Dewi Liku, telah menyihirnya menjadi hilang ingatan. Tapi ia dibantu diobati oleh seorang pertapa sakti hingga sembuh. Setelah sembuh Dewi Candra Kirana berkelana dari satu negeri ke negeri lain.
Singkat cerita, Inu Kertapati beserta Dewi Candra Kirana segera berpamitan pada raja Gegalang untuk pergi ke kerajaan Jenggala. Kerajaan Jenggala segera melangsungkan pernikahan mereka berdua dengan pesta sangat meriah. Akhirnya Inu Kertapati dan Dewi Candra Kirana resmi menjadi sepasang suami istri.
(Sumber : @Cerita Anak Seribu Pulau)
Menarik bukan kisah Panji yang merupakan kisah Romeo Juliet asli Jawa tersebut? Kisah kisah romantis seperti ini jarang di ketahui. Melalui tulisan berseri ini, kami akan sampaikan kisah seputar Panji dan khususnya jejak sejarah dari topeng Slilir, dengan maksud tujuan ngiri ngiri budaya Indonesia asli agar tetap lestari dan menjadi kebanggaan anak anak Indonesia sendiri.Â
Tak kenal, maka tak sayang. Bagaimana bisa bangga, jika tidak ada upaya nyata untuk memunculkannya kembali dalam konsep yang bisa diterima generasi milenial. Salah satu upaya adalah menelusuri kembali jejak topeng Slilir ini. (Bersambung)