"Aku dengar kalian adalah gerombolan penjahat. Tapi baiklah aku bersedia menemui pimpinan kalian, tapi syaratnya kalian tidak menyerang kami." kata Inu Kertapati.
Merekapun segera pergi menuju kediaman Panji Semirang. Betapa kagetnya Raden Inu Kertapati, ternyata ia disambut dengan sangat baik oleh Panji Semirang. Raden Inu Kertapati merasa seperti mengenali wajah Panji Semirang tapi entah pernah melihat dimana.
"Kabar yang beredar di masyarakat tidak benar, Raden. Kami hanya berusaha mengajak orang-orang untuk tinggal di negeri kami, Asmarantaka, tapi tidak pernah memaksa." kata Panji Semirang menjelaskan.
"Kalau begitu aku pamit untuk melanjutkan perjalanan menuju kerajaan Jenggala menemui tunanganku." kata Raden Inu Kertapati.
"Oh rupanya begitu maksud perjalanan Raden. Setahu saya ada dua wanita cantik putri kerajaan Jenggala, yaitu Dewi Candra Kirana dan Dewi Ajeng. Tunangan Raden siapa?" tanya Panji Semirang.
"Tunangan saya Dewi Candra Kirana." jawab Raden Inu Kertapati seraya meminta izin melanjutkan perjalanan.
Rombongan Raden Inu Kertapati melanjutkan perjalanan ke Kerajaan Kediri. Tidak lama kemudian mereka pun tiba. Mereka mendapat sambutan meriah dari Kerajaan Kediri. Selir raja Kediri Dewi Liku dan putrinya Dewi Ajeng turut menyambut gembira. Raden Inu Kertapati kemudian menanyakan dimana Dewi Candra Kirana.
"Bunda, dimanakah gerangan Dewi Candra Kirana?" tanya Raden pada selir raja Kediri.
"Oh ...Dewi Candra Kirana telah lama menderita gangguan ingatan. Ia sekarang telah pergi entah kemana meninggalkan kerajaan Kediri." kata Dewi Liku, selir raja Kediri.
Merasa kaget, Inu Kertapati terkejut hingga jatuh pingsan. Ternyata Dewi Liku mempunyai niat jahat. Dengan menggunakan kekuatan sihir, ia mempengaruhi pikiran raja Kediri dan juga pikiran Raden Inu Kertapati. Ia mendesak raja Kediri untuk menikahkan Raden Inu Kertapati dengan putrinya, Dewi Ajeng.
Akhirnya tidak lama kemudian, diadakanlah pesta pernikahan antara Raden Inu Kertapati dan Dewi Ajeng di kerajaan Kediri. Tapi nampaknya niat jahat selir raja tidak direstui oleh Yang Maha Kuasa. Sesaat sebelum pernikahan digelar, terjadi kebakaran besar di istana. Untuk menghindari kebakaran, pasukan pengawal Raden Inu Kertapati memintanya untuk meninggalkan istana kerajaan Kediri. Mereka pun segera pergi dari istana.