Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sisa Hujan dalam Pelukan Rindu

16 Januari 2021   12:58 Diperbarui: 16 Januari 2021   13:01 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih adakah rindu? Selepas hujan. Setelah rasa ini jadi terasing. Apa sudah terlarang. Bertemu dalam tabir. Yang tak dimengerti. Tapi harus dipahami.

Rindu yang tertunda. Menyusuri jalanan lagi. Tak berujung. Tak berarah. Entah harus kemana. Agar bisa bercerita. Kurangi beban ini.

Entah sampai kapan. Menipu diri. Membangun ilusi. Tentang apa yang ingin dimiliki. Tapi tak ada. Ingin bersama, tapi sendiri. Ingin terbang, tapi jatuh. Ingin pergi, tapi tetap disini. 

Tak terlihat. Tak didengar. Tak bisa bersua. Tak ada jumpa terindah. Tak ada janji. Tak ada bersamamu. Berkasih tapi tak memiliki. 

Waraskah aku? Terjebak imajinasi. Yang kosong, aku merindukannya. Saat pernah dulu, dalam kenangan. Waktu yang telah pergi. Dan tiada daya, karena sekarang tiada. 

Sisa hujan dalam pelukan rindu. Hasrat yang tak punya tempat. Waktu tanpa peluang , tanpa kesempatan. Tak beralasan. Tak ada kesepakatan. Karena rindu ini sudah terlarang.

Tak mengerti tapi harus dipahami. Bersamamu tak mungkin, tapi tak bisa miliki. Hanya cinta sendiri. Ilusi bersamamu. Imajinasi dalam pelukan cintamu. Yang tak mampu jadi milikku. Aku bertahan untuk apa?

Malang, 16 Januari 2021

Oleh Eko Irawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun