Sebagai penulis, saya harus bisa mengembangkan ide visioner untuk materi tulisan. Penulis yang tak peka, tak bisa melihat sebuah visi ke depan suatu konflik tertentu dari sebuah fenomena sekarang yang sedang ditulisnya. Dalam sebuah artikel, penulis minimal harus tahu sejarahnya apa, sekarang bagaimana dan solusi masa depannya seperti apa. Kemampuan ini harus dibangun dalam setiap penulis, baik fiksi maupun non fiksi.
Beberapa film, seperti start war malah lebih jauh menggambarkan media tranportasi antar planet dan antar galaksi. Dinalar sekarang, itu seperti mimpi. Namun perjalanan Yuri gagarin atau Neil Amstrong ke bulan, merupakan jawaban teknologi manusia bepergian dan terbang seperti burung.Â
Konon, teknologi terbang dalam media tranportasi ini sudah dimiliki masa India kuno dengan tehnologi vimana. Entah benar atau tidak, manuskrip arkeologi mencatat teknologi dimaksud. Bahkan teknologi UFO sudah jauh mampaui tehnologi manusia modern sekarang.Â
Terlepas dari pro kontra UFO, jika itu memang ada, berarti teknologi sudah bisa menjawab tantangan mekanisme alat tranportasi massal yang aman walaupun wujudnya lebih besar dari kapal induk dilaut, tapi ini bisa terbang. Wow, keren bukan?Â
Dari beberapa film tersebut, yang sangat menarik adalah Transformer. Media terbang yang bisa berubah secara cepat saat kondisi bahaya terjadi tiba tiba. Bagi anak kecil, termasuk diri saya sendiri, sangat takjub dengan ide brilian tersebut. Bisakah dikembangkan teknologi ala tranformer untuk meningkatkan keselamatan dunia penerbangan?
Konsep berubah tiba tiba dalam kondisi darurat adalah sesuatu yang harus terpikirkan oleh para pakar penerbangan. Meskipun ini sangat khayal untuk pola pikir sekarang, namun tak ada yang tak mungkin untuk dikembangkan teknologi dimasa depan. Teknologi super komputer yang mampu berpikir sendiri dan bertindak cepat sesuai kedaruratan yang terjadi, adalah sebuah solusi keselamatan transportasi masa depan.
Beberapa teknologi yang dahulu dianggap tak masuk akal, sekarang bisa jadi kenyataan. Dahulu siapa akan percaya, jika kelak akan ada video call, bisa omong omong langsung dengan melihat langsung mereka di tempat berbeda, tapi pada saat bersamaan.Â
Bayangkan, di masa sekolah daring, belajar dari rumah tanpa teknologi yang sekarang digunakan oleh aplikasi zoom. Apa yang terjadi? Sekarang sih, itu lumrah. Bahkan bisa diakses dari smartphone di ganggaman.Â
Namun dulu, siapa akan sangka bisa zoom meeting dengan banyak kolega untuk rapat bisnis dan sarana pembelajaran sekolah dan kuliah dimasa pandemi covid 19. Inilah teknologi menjawab kendala, memberi solusi.
Semoga ide muskil ini jadi kenyataan di bawah para inovator teknokrat masa depan. Tak ada yang khayal, karena manusia masih punya hasrat menciptakan pola hidup yang nyaman, aman dan selamat hingga ke tujuan.
Malang, 12 Januari 2021