Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Fabel: Cerita Lalat

8 Januari 2021   13:17 Diperbarui: 8 Januari 2021   13:22 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikatakanlah, sebagai pengganggu. Penyebar penyakit. Pembawa sakit. Menanda lingkungan kotor. Tak bersih. Itulah cerita lalat.

Serangga kecil. Tak berarti. Lalat lalat pengurai. Punya tugas dari alam. Agar tetap terjaga. Seimbang.

Walau ditempat kotor. Berbau. Tak dihargai. Namun lalat masih punya peran. Untuk alam.

Ini hanya cerita lalat. Makna dari dunia mungil. Saatnya belajar hikmah padanya. Cara tetap berguna, walau tak dikenal. Tetap berjasa, walau tanpa bintang.

Hal hal kecil. Jangan dianggap remeh. Tak ada. Dia ada sekalipun kecil. Dia ada sekalipun tak berarti. Dia ada walaupun tak terlihat.

Tanpa pamrih. Ikhlas berbakti pada alam. Jaga keseimbangan. Tak perlu terkenal. Tak perlu diakui. Itulah cerita dunia mungil. Cerita lalat.

Malang, 8 Januari 2021

Oleh Eko Irawan

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun