Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ngopi Seri 6: 2021 Saatnya Jadi Petani Nila, Siapa Takut?

31 Desember 2020   12:07 Diperbarui: 31 Desember 2020   12:22 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rekomendasi bisnis investasi di tahun 2021 adalah jadi Petani Nila. Kenapa harus bertani ikan nila? Berikut ulasan Ngobrol perkara ikan Tulisan seri ke 6, yang merupakan sebuah program bisnis berbasis pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat yang telah dilaksanakan di Kampung Nila Slilir, Bakalan Krajan Kota Malang. 

Tahun 2021 harus punya bisnis. Tak mungkin hanya mimpi terus, untuk memperoleh penghasilan, tapi hanya rebahan doang. Tak mungkin hanya jadi penonton, sementara yang lain sudah bangkit bergerak. 

Saatnya bangkit dan berdaya secara mandiri melalui sektor usaha yang masuk akal, realistis, aman dan ditinggal tidur pun prospek bisnis tetap berjalan efektif. Salah satunya adalah menjadi petani nila kolam bioflok. Bisnis budidaya sederhana, tapi memberikan kontribusi nyata pada pemberdayaan masyarakat urban. Penasaran bagaimana? Selamat membaca artikel ini, semoga menginspirasi.

Prospek Investasi Nila

Bisnis yang menguntungkan, tetap ada disektor sembako dan kuliner. Tiap orang butuh makan setiap hari. Termasuk lauk pauk ikan. Pangsa pasar kebutuhan ikan nila masih sangat baik. 

Ditingkat retail terbawah, di daerah malang dan sekitarnya permintaan ikan nila masih tinggi dengan kisaran harga jual ikan nila dari 25rb hingga 34 rb perkilo dengan jumlah ikan rata rata berkisar 4-6 ekor perkilo untuk ikan nila konsumsi. 

Harga tersebut, menyesuaikan ketersediaan ikan nila di pasaran. Hasil panen nila di jawa timur, belum mampu mencukupi kebutuhan nila konsumsi. Dilansir dari data statistik yang dikeluarkan oleh dinas perikanan, capaian panen petani nila Jawa timur baru mencukupi 40 persen. Sisanya diambil dari propinsi lain. 

Pangsa pasar ini merupakan peluang bisnis yang menarik yang diambil oleh Pokdakan KSS selaku motor dari Kampung Nila Slilir, Bakalan Krajan Kota Malang. 

Kolam Bioflok hemat pakan, panen melimpah

Prospek pemasaran sangat baik, namun harus dipikirkan bagaimana cara budidaya yang efektif, yaitu cepat panen, hasil melimpah, cara budidaya mudah, hemat tempat, hemat air dan hemat pakan. Itulah prospek ekonomis bertani nila memakai media bioflok.

Kenapa takut? Karena dengan budidaya media bioflok, tak perlu bikin tambak atau kolam beton. Di lahan sempit perkotaan tetap bisa budidaya, bahkan di dalam rumah sekalipun. 

Pokdakan KSS siap mensupport dari awal hingga akhir 1X panen dengan aksistensi intensif. Paket kolam yang di tawarkan ada dalam tabel di bawah ini.

Paket kolam siap budidaya, dokpri kampung Nila Slilir
Paket kolam siap budidaya, dokpri kampung Nila Slilir
Terjangkau bukan? Pencapaian pertumbuhan kolam di bawah pembinaan Pokdakan KSS hingga Desember 2020 telah mencapai 75 kolam lebih, tersebar di dusun slilir, dan tidak hanya dikelurahan Bakalan Krajan sendiri, namun sudah menyebar hingga keluar kota malang yaitu di daerah kecamatan Wagir, Dau dan Singosari kabupaten Malang.

Kolam kolam ini sudah mulai panen dan tidak ada kendala teknis, baik budidaya ataupun pemasaran. Semua terkendali berkat sinergi dengan semua pihak terkait. Kepercayaan ini juga ditopang legalitas Pokdakan KSS dengan badan hukum jelas berakta notaris. 

Konsep yang digunakan berbasis kearifan lokal, dengan tujuan pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat. Pembinaan dari dinas terkait juga banyak membantu, sehingga petani nila sejahtera, dan bisa meningkatkan penghasilannya.

Saatnya menjadi bisnisman, tak perlu takut karena peluang terbuka lebar dan dengan kinerja berkelompok, semua kendala bisa teratasi. Itu sebabnya rekomendasi investasi bisnis yang dianjurkan kampung Nila Slilir adalah menjadi petani Nila.

Tak ada yang tak mungkin, kecuali kita hanya diam menonton. Hidup itu bukan sinetron, maka jadilah start up bisnis, pemain utama dan kamu sendiri yang memetik hasilnya.

Selamat berbisnis, semoga sukses dan menginspirasi.

Malang, 31 Desember 2020

Oleh Eko Irawan, pegiat Kampung Nila Slilit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun