Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ngopi Seri 2: Mengenal Jenis Jenis Ikan Nila

22 Desember 2020   14:16 Diperbarui: 22 Desember 2020   14:36 873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ikan nila anjani sumber : bpbiataikmel.blogspot.com

Sama dengan ikan nila pandu, nila kunti didatangkan ke klaten juga pada tahun 1997. Benih tersebut didatangkan melalui BBIS Ngrajek.

Ikan yang mempunyai warna punggung hitam dan warna perut putih ini cukup disukai karena bisa mencapai berat 760 gram.

Bersama ikan pandu, Nila kunti di sahkan oleh kementerian perikanan dan kelautan pada tahun 2012.

ikan nila kunti sumber : satkerpbiatjantiklaten.wordpress.com
ikan nila kunti sumber : satkerpbiatjantiklaten.wordpress.com
16. Ikan Nila JICA

JICA diambil dari nama lembaga donor dari jepang yaitu : Japan for International Cooperation Agency (JICA) yang bekerjasama dengan balai budidaya air tawar di Jambi pada tahun 2002.

Disahkan oleh pemerintah pada tahun 2004, ikan jenis ini diklaim 20% lebih cepat tumbuh daripada ikan nila gift dan konversi apakn yang lebih rendah.

Ciri ikan ini adalah berwarna hitam keabu abuan pada tubuhnya dan putih kekuning-kuningan atau putih kehitam-hitaman pada bagian bawah tutup insang

17. Ikan Nila Srikandi

Ikan nila SRIKANDI ini mirip dengan ikan nila salina, tujuannya sam-sama untuk dibudidayakan di air payau yang kadar garam (salinitasnya) tinggi.

Nama srikandi berasal dari Salinity Resistant Improvement Tilapia from Sukamandi. Sesuai namanya, ikan ini berasal dari Balai Penelitian dan Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi.

Menurut pihak BPPI, ikan ini mempunyai keunggulan sebagai berikut :

  • Tahan di air dengan kadar salinitas tinggi
  • Rasa lebih enak
  • lebih cepat tumbuh
  • protren lebih tinggi 17,6% dibanding ikan nila lokal
  • Food Conversion rato rendah akarena makan pakan alami di tambak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun