Ikan ini merupakan generasi berikutnya dari ikan nirwana. Pertama kali disahkan bulan april tahun 2012.
Ciri ikan ini adalah warna punggungnya abu abu kehijauan dan warna perutnya putih ke abu abuan. Ikan ini punya daya tahan tubuh yang baik, sayangnya untuk mencapai dewasa butuh waktu 8 bulan.
Meski demikian, menurut kementerian kelautan dan perikanan: pembudidaya bisa menikmati kenaikan pendapatan 50-70% dibandingkan saat mereka membudidayakan nila lokal.
Mulai dikembangkan tahun 2012 dan kemudian disahkan oleh kementerian kelautan dan perikanan pada tahun 2016, Ikan nila nirwana III merupakan generasa penerus ikan Nila Nirwana II.
Dibandingkan dengan Nirwana II, ikan Nirwanan III punya banyak keunggulan, misalnya :
- Pertambahan bobot 23.41%
- Angka kelangsungan hidup meningkat 8.99%
- Konversi pakan 27.66% lebih kecil (membutuhkan pakan lebih sedikit dari Nirwana II).
Bahkan untuk budidaya kolam jaring apung, konversi pakannya 30% lebih rendah.
Ikan ini merupakan ikan nila merah yang dikembangkan di klaten jawa tengah. Ikan ini merupakan hasil perkawinan ikan nila pandu jantan dan ikan nila kunti betina. Pertama kali disahkan pada tahun 2009, Â Nila larasati cukup menyita perhatian karena daya tahan hidupnya 90% dan dianggap cepat tumbuh. Ikan larasati juga dianggap punya food conversion ratio yang lebih rendah daripada ikan nila lokal. Ikan ini disebut juga ikan nila janti.Â
Induk ikan Pandu pertama kali didatangkan ke PBIAT klaten pada tahun 1997 dari PT aquafarm. Ikan nila merah ini cenderung berwarna putih karena warna perut dan punggungnya pun putih, hanya warna siripnya yang kemerah merahan.