Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Prospek Keuntungan Petani Nila Sistem Bioflok

20 Desember 2020   16:14 Diperbarui: 20 Desember 2020   16:21 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keuntungan Petani Nila sistem Bioflok di kampung Nila Slilir (Dokpri)

Memilih usaha alternatif ditengah resesi ekonomi nasional karena terdampak pandemi covid 19 dibutuhkan kejelian dan kehati-hatian ekstra. Banyak usaha ekonomi kreatif yang bisa digarap, diantaranya menjadi petani budidaya ikan nila. Ini dilakukan oleh Kelompok Pembudidaya Ikan Krajan Slilir Sumilir, kelurahan Bakalan Krajan Kota Malang. 

Bukan tanpa alasan, tiba tiba saja di dusun Slilir Kelurahan Bakalan Krajan membuat, kampung Nila Slilir. Hal ini dilakukan karena untuk membangun ekonomi kreatif dilingkungan kampung setempat.

Para start up kampung Nila Slilir melihat peluang usaha alternatif yang masuk akal dan bisa dikerjakan oleh semua lapisan masyarakat sekitar. Terhitung sejak Februari S/d Desember 2020 telah dikembangkan 75 kolam lebih budidaya ikan nila sistem Bioflok, menyebar dilingkungan slilir dan dusun dusun sekitarnya. 

Bahkan kolam telah dibuat juga di dusun kucur Kecamatan Dau dan di daerah Singosari kabupaten Malang, yang merupakan pengembangan kolaborasi bisnis dibawah payung pembinaan Kampung Nila Slilir. 

Pertanyaannya, apa sih keuntungan menjadi petani Nila sistem bioflok ini, sehingga layak menjadi pilihan usaha alternatif yang menguntungkan. Berikut ulasannya.

Dibimbing Pengalaman Kelompok 

Mudah kok menjadi petani Nila itu. YouTube dan artikel online bisa diakses via handphone digenggaman. Jaman sekarang, Ndak perlu ribet jika ingin belajar sesuatu. Tinggal klik aja, beres. 

Saran yang baik untuk yang serius menjadi petani nila adalah datang langsung ke kelompok petani Nila yang sudah mempunyai pengalaman dan bersedia menjadi pembimbing budidaya Nila. 

Belajar itu perlu, tanpa belajar kita akan jadi sok pintar dan sok tahu. Kalau ada kendala, terus bertanya pada siapa? Tentunya bertanya pada mereka yang sudah berkompeten.

Kampung Nila Slilir adalah alternatif pilihan yang layak dijadikan jujugan belajar nila sistem bioflok. Pengalaman adalah bukti nyata dengan berbagi panduan dan bimbingan secara profesional dan amanat. Peminat bisa langsung melihat dilapangan, kolam kolam bioflok yang ada di kampung Nila Slilir. 

Disana telah ada sistem manajemen dibawah kendali Pokdakan Krajan Slilir Sumilir yang legalitasnya sudah berbadan hukum dengan pendirian berakta notaris. 

Bagi yang berminat budidaya nila, telah ada mekanisme paket kolam plus ikan, pakan dan segala peralatan dan pemasangan, dengan bimbingan teknis dan pendampingan hingga satu kali masa panen. 

Petani pemula tidak perlu ribet mikir teknis, semua sudah dibackup secara profesional dengan biaya perpaket yang realistis. Panduan pemeliharaan juga diberikan secara berkala dengan media what's up Group. Diadakan pula pertemuan Ngopi tiap Rabu malam. Ngopi adalah ngobrol perkara ikan yang diadakan secara rutin di sketariat KSS.

Screenshoot dari grup wa kampung Nila Slilir (Dokpri)
Screenshoot dari grup wa kampung Nila Slilir (Dokpri)
Prospek keuntungan Budidaya Nila 

Ada berbagai tujuan yang ingin dicapai para petani nila, ini merupakan prospek keuntungan yang ingin dicapai dengan mengoptimalkan Tehnologi bioflok. Tekhnologi ini yang sedang dikembangkan di kampung Nila Slilir dan akan kita bahas dalam seri tulisan selanjutnya.

Dalam artikel ini kita fokus pada prospek keuntungan yang akan dicapai jika bertani nila sistem bioflok. 

1. Pemenuhan kebutuhan Gizi keluarga, melalui ikan nila konsumsi. Dalam 3-4 bulan, budidaya nila sistem bioflok sudah bisa dipanen.

2. Peningkatan Penghasilan keluarga. Harga jual ikan nila di pasar Gadang malang periode Desember 2020, kisaran telah mencapai Rp. 30.000,-/kilo. Rata rata satu kg berkisar antara 4-6 ekor. Inilah prospek keuntungan yang bisa diperoleh petani nila. Untuk wilayah Jawa timur, pemenuhan kebutuhan nila konsumsi baru tercukupi 40 persen, sisanya diambil dari petani luar propinsi. Pangsa pasar nila inilah prospek yang bisa direbut petani lokal.

3. Tekhnologi bioflok merupakan tehnologi alternatif budidaya nila yang lebih menguntungkan dibanding media konvensional. Ini bisa menekan biaya pakan ikan dalam proses budidaya, sehingga lebih menguntungkan. Terkait hal ini akan dibahas terpisah di artikel selanjutnya.

demikian beberapa hal yang menguntungkan dari budidaya nila dari segi bisnis. Prospek ini sangat menarik karena mampu memberikan perbaikan penghasilan para petani, membuka peluang usaha dan peluang peningkatan pemenuhan kebutuhan gizi keluarga, dari nila konsumsi.

(Bersambung)

demikian, semoga artikel ini bisa menginspirasi.

malang, 20 Desember 2020

oleh Eko Irawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun