Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Puber Kedua, Tiket Tambah Kreatif

20 Desember 2020   09:53 Diperbarui: 20 Desember 2020   10:11 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puber kedua tiket tambah kreatif (dokpri)

Puber kedua, Kata yang sensitif bagi hubungan rumah tangga. Apa selalu negatif ? Identik dengan selingkuh? Tak bisa gebyah Uyah, artinya melihat puber kedua tidak bisa dipukul rata, dianggap sebuah cerita yang sama tentang selingkuh, khusus laki laki, tapi ternyata perempuan mengalaminya juga. Puber kedua adalah perasaan merasa tidak siap memasuki usia lanjut. Banyak kekurangan fisik yang terjadi, sementara perkembangan mental dan finansial mulai menapak lebih baik. 

Kasus puber kedua harus dilihat kasus per kasus, karena dari interview lapangan yang saya lakukan, ternyata banyak variasi latar belakang yang berbeda beda dan unik. Artikel ini melihat sisi lain dari puber kedua. Inilah energi puber kedua sebagai tiket lebih kreatif. Bagaimana penjelasannya? Selamat mengikuti 

Saat lebih matang Mental 

Usia terus bertambah dan saat inilah pertumbuhan puncak seseorang. Apa salah puber kedua? Tabu? Dosa? Itu banyak diingkari, tapi terjadi. Cap stigma negatif menempel. 

Padahal puber kedua adalah kondisi mental saat mereka mencapai puncak. Menjadi bijak, penuh kasih sayang dan cenderung romantis. Energi menulis saya berubah pada posisi ini, karena pendewasaan mental saya. Itu yang terjadi, sehingga saya bisa melihat topik pilihan menulis dengan cara pandang lebih dewasa.

Saat lebih kreatif

Jujur, memasuki usia ini saya jadi romantis kembali dan mampu melihat dan menciptakan karya jadi lebih humanis. Ini energi positif dari puber kedua. Gunakan untuk mengeksplore karya, terutama dibidang fiksi. Ini kondisi terbaik sebuah karya masterpiece akan lahir diposisi ini. 

Puisi yang saya tulis saat puber pertama, berbeda rasa dengan puisi saya dalam kondisi puber kedua. Lebih ada sentuhan kematangan mental. Kemampuan ini harus dikemas dengan baik, karena inilah saat paling kreatif untuk berkarya. Tidak pakai teori, nikmati, jalani dan rasakan sendiri sisi kreatif romantisme.

Jaga komitmen

Tak banyak tips selamat dari sisi negatif puber kedua, satu saja. Jaga komitmen. Itu menyelamatkan. Dan gunakan energi itu untuk kreatif berkarya. 

Selamat mengeksplore puber kedua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun