Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Patah Hati dengan Cintamu

14 Desember 2020   02:58 Diperbarui: 14 Desember 2020   04:00 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku harus tetap ada disana. Berkarya. Atau berhenti, tapi tak bisa. Merebutmu aku dalam bahaya. Menerima dia kembali, kamu terluka. Tak menerima dia, nanti semua akan curiga. memaksa sendiri aku menderita. Dilema tanpa ujung. Dilema tanpa usai. 

Rencana Illahi yang tak bisa kumengerti. Semua berjalan tanpa rencana. Tiba tiba saja. Tapi harus disepakati. Krenteg ati tak bisa dibodohi. Kamu tetap cintaku. Tapi aku tak bisa memiliki. Diteruskan aku patah hati. Tanpa dia, aku tak kuat sendiri. Aku terbunuh sepi. Aku bisa gila. Karena bercinta dengan kekasih yang tak ada. Tak bisa kumiliki. Walau nanti bersamanya, akan sandiwara. Karena cintaku semakin dalam untukmu.

Ini salah. Tapi aku tak kuasa. Semoga engkau bisa mengerti. Betapa berat takdir cintaku ini.

Malang, 14 Desember 2020 oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun