Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Reenactor, Fotografi dan Seni Peran

6 Desember 2020   10:00 Diperbarui: 6 Desember 2020   10:04 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa hobbymu? Hobbyku Reenactor. Apa itu? Ini artikel singkat untuk menjawab apa itu Reenactor. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Selamat membaca 

Reenactor adalah 

Para pelaku atau orang yang hobby kegiatan historical Reenactment. Reenactor berasal dari kata Re dan actor. Artinya memerankan kembali dimasa sekarang suatu peristiwa sejarah otentik untuk tujuan pembelajaran sejarah. Rata rata yang diperankan adalah peristiwa perang kemerdekaan. Reenactor tidak memerankan person pejuang tertentu, tapi menggambarkan suatu peristiwa sejarahnya dalam wujud drama teatrical. Kostum, gears dan replika senjata yang digunakan Reenactor berdasarkan riset dan penelitian sejarah.

Reenactor tidak ngawur dan sembarang pakai aktibut tentara kemudian di klaim ini dandan pejuang tempo dulu. Reenactor tidak asal dandan dan apapun yang digunakannya, diupayakan mendekati otentik. Reenactor bukan cosplay. Banyak yang menilai Reenactor itu cosplay. Sama dandannya, tapi beda dasarnya. Reenactor berdasar sejarah yang nyata terbukti otentik tercatat dalam sejarah, sedangkan cosplay berdasar film, kartun, manga yang lagi trend pada saat tertentu.

Fotografi dan seni peran 

Reenactor itu merekam kegiatannya melalui multimedia, berupa seni fotografi baik foto atau video semua kegiatan seni perannya. Ini dua hal saling terkait. Mereka memerankan suatu peristiwa untuk tujuan pembelajaran. Sebelum masuk frame foto sesion, para Reenactor ini berdiskusi terlebih dahulu. Hal hal yang dianggap bocor, adalah pemakaian aktibut yang tidak sesuai. Misal memakai jam digital ditangan. Hal ini sepele, tapi jam digital tersebut apa sudah ada ditahun 1945? Penggunaan senjata replika juga menyesuaikan senjata apa saja yang dipakai saat itu. Misal memaksakan memakai replika senjata ak 47 atau M16 untuk impresi foto tahun 45. Pertanyaannya, sudahkah senjata itu ada ditahun 45?

Pernik pernik seperti ini memang ribet, karena sebagai metode pembelajaran harus benar. Jika dipaksakan, sama halnya penipuan publik. Contohnya, ada drama teatikal dengan memakai doreng tentara jaman now, dan bilang ini para Belanda. Emang Belanda dimasa agresi seragamnya pakai doreng tentara jaman now, helmnya dikasih bendera Belanda dan menenteng senjata M16? Gagah iya. Tapi itu membohongi penonton. Ini sejarah brow, bukan ngawur sesuka hati. 

Tujuan Reenactor 

Sebagai Hobby tentunya pembelajaran sejarah bagi diri mereka sendiri, dengan output adalah pembelajaran sejarah agar cinta tanah air, bangga jadi Indonesia dan memiliki semangat nasionalisme. Prinsipnya no political issue dan tidak berafiliasi dengan kepentingan politik tertentu. 

Demikian artikel tentang Reenactor, semoga mampu memberi gambaran pada khalayak umum. Semoga menginspirasi.

Malang, 6 Desember 2020 ditulis oleh Eko Irawan, dari Reenactor Ngalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun