Jujur saya bukan Guru. tapi saya sekolah guru di IKIP Negeri Malang jurusan PPKN angkatan tahun 1992. (Sekarang Universitas Negeri Malang ). Kesempatan mengajar baru saya peroleh setelah saya giat menulis di Kompasiana dipertengahan 2018. Itupun bukan mengajar PPKN, tapi mengajar sejarah. Lho kok?Â
Saya berkesempatan Mengajar sejarah karena sebagai salah satu elemen pengembangan komunitas Reenactor Ngalam, kita punya inovasi metodologi pembelajaran sejarah ala Reenactor.Â
Tulisan ini bukan membahas materi sejarah, tapi mengungkapkan bagaimana seseorang bisa mengawali pengembangan potensi dirinya melalui media menulis. Dari murid murid dimana saya sebagai guru tamu, mereka bertanya, apa sih tips agar menulisnya itu bisa lancar dan bagaimana caranya. Agar bisa diikuti banyak pelajar se indonesia, tulisan ini saya sampaikan melalui Kompasiana. Semoga menginspirasi.
Menulis, Menulis dan MenulisÂ
Inilah kunci utama seseorang yang ingin mengangkat potensi pribadinya sebagai penulis. Yang pernah sekolah, pasti bisa menulis. Minimal menulis namanya sendiri. Proses menulis sebenarnya sederhana. Sebagai penulis pemula, biasanya menulis karena disuruh guru. Setelah lulus, lupakan menulis, karena yang penting itu cari uang.Â
Lalu bagaimana potensi menulis ini dapat berkembang? Dibutuhkan latihan. Dan latihan utamanya adalah berani menulis, menulis dan menulis. Jangan terburu nafsu, ikuti saja kemampuan dirimu menulis dan temukan passion menulismu. Jika kau anggap menulis itu sulit, maka kesadaran dan otak kita memerintahkan rasa malas menulis pada diri kita sendiri. Mulailah inisiatif menulismu. Yang terpenting menulis, menulis dan menulis.
Buat inovasi UnikÂ
Walau saya tidak terima gaji sertifikasi dari kegiatan mengajar sebagai guru tamu, tapi  kegembiraan perlu ditumbuhkan. Penulis harus punya inovasi yang khas. Elek Yo Ben, sing penting bilang, ini karyaku, mana karyamu?
Inovasi ini penting, tanpa inovasi seseorang akan kesulitan mengembangkan dirinya. Tulis saja apa yang bisa kamu tulis. Buktinya kamu bisa menulis status di media sosialmu. Apa itu bukan menulis?Â
Belajar peka
Tema tulisan itu bersumber pada kepekaan tiap individu. Belajarlah menjadi orang yang aktual dan berani mengungkapkan pendapat melalui media menulis. Banyak penulis yang bersusah payah kumpulkan energi untuk menulis. Tapi belum tentu tulisan itu mejadi inspiasi. Dibacapun tidak. Tapi tulisan sambil lari sana sini, bisa mendapat banyak pemirsanya. Kenapa? Karena yang ditulis efektif.