Trem itu, nasibnya kini. Entah bagaimana, nanti. Apa hilang, apa tetap menanti. Tinggal rel tanpa si kuda besi.
Saat jaya kau belah kota. Mengantar para Nonik Belanda. Berderu membelah suara. Rel tua kayutangan saksinya.
schat .. is er weer een tram naar Blimbing?
Ik heb lang gewacht op zijweg naar Batoe.
*er is geen tram, schat .. het zijn gewoon de rails
sayang .. masih adakah trem yang ke Blimbing?
Saya sudah menunggu lama di pertigaan ke Batu.
*Sudah tidak ada tremnya, sayang.. itu tinggal relnya saja..
Dialog seboeah tonil tanpa penonton di gedoeng Flora!
Banyak kisah tersimpan disana. Bahagia. Perih. Dan sakitnya saat agresi. Saat api membumi hangus kota.
Andai rel bisa ditanya. Akan ada ratusan lembar membahana. Merekam kisah masa. Bercerita pada sang penguasa.
Semoga akan ada tanda. Untuk mengenangnya. Agar abadi. Untuk cerita masa.
Bahwa disini pernah ada.