Rel trem jaman penjajahan. Menyimpan sejuta kenangan. Saat penjajah berdatangan. 31 Agustus 1947 di kayutangan.
suara tank berderu. Api perang menyerbu. Angkuhnya penjajah bergerak menyapu. Menyisir semua pojok kayutangan yang berdebu.
Rel memori saat agresi. Mereka datang menginjak nurani. Menjajah bumi Pertiwi. Merenggut kemerdekaan bangsa ini.
Rel yang terpendam ini. Menyimpan semangat berapi. Dipertahankan antara hidup atau mati. Berjuang untuk harga diri.Â
Akankah ditimbun sejarahmu. Akankah dilupakan memorimu. Ini kenangan pejuangmu. Yang rela mati untuk harga kemerdekaanmu.
Rel ini hanya benda mati. Dipendampun akan ditelan bumi. Tapi jagalah setiap memori. Agar semangat juang tak pernah mati.
Jaman memang harus maju. Tapi kenang pahlawanmu. Kayutangan menyimpan sejarahmu. Banggalah anak bangsamu
Berilah tanda ini pernah ada. Pernah berjasa. Hari ini ada karena perjuangan mereka. Demi tanah air dan bangsa. Merdeka.
_______________________
Mengenang perjuangan kayutangan Malang, 31 November 2020 disaksikan rel trem yang dilupakan
Oleh Eko IrawanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H