Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Awan di Atas Desa Bayang

10 November 2020   18:12 Diperbarui: 10 November 2020   18:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri awan diatas desa bayang

Al kisah Ken Angrok pernah ke tlatahmu. Pararaton merekamnya. Menulis pelarianmu. Saat dikejar sang akuwu.

Desa Bayang. Seperti wayang. Bukitmu indah. Lembahmu menurun curam. Nyiurpun menyapa. Dibawa gerombol awan. Lukisan misteri yang tak bisa diterjemah.

Menelusuri langkah sang amurwabumi. Hingga jauh dalam bayang. Siang itu terasa derap langkahmu. Menelusuri tlatah bumi wayang. Sang bayang bayang. Ringgit indah dalam setiap langkah.

Sang Rajasa calon bapa para raja. Penguasa Jawa pada suatu masa. Dialah sang Angrok yang perkasa. Sekarangpun terasa. Sebuah rasa. Jejak jejak sang raja. Wibawa dibawah awan yang luar biasa.

Mahkota raja raja jawa, dalam awan diatas bayang

Malang, 10 November 2020

Tlatah bumi bayang, Jabung oleh Eko irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun