Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bakso Terakhir

6 November 2020   13:43 Diperbarui: 6 November 2020   13:47 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri bakso terakhir

Disini mungkin jadi bakso terakhir. Segelas teh berdua yang terakhir. Bersamamu. Setelah itu tak pernah ada lagi. Kebersamaan. 

Bertahan itu sakit. Dibahas malah bertengkar. Diam malah salah paham. Bicara malah bikin hati terluka. 

Untuk apa hidup pura pura. Berpuluh tahun hanya untuk kepalsuan. Seolah nyaman. Tapi menyimpan bara. 

Untuk apa sibuk dengan yang lalu. Cari pembenaran buat langkah hari ini. Mengalah terinjak injak. Menangpun hanya kepuasan dendam. Apapun itu akan salah. Karena kutub ini sudah saling tertolak.

Bakso terakhir. Saat semua kisah terhenti. Sekarang butuh solusi. Tak mungkin diakhiri dalam semangkok bakso. Hidup masih harus berlanjut. Walau tertatih. Lari mungkin solusi. Tapi semua ini harus dihadapi.

Lelah sudah hadapi badai. Luluh lantak semua asa. Bertahan malah hancur dan sakit. Hidup sekali ini, terlalu mahal hanya diisi begini. Selisih tiada ujung, dendam tiada usai. Untuk apa?

Selamat jalan masa lalu. Bakso ini akan jadi terminal terakhir. Saat sepakat diakhiri. Saat dada ini sesak. Kemarahan bukan solusi. Yang ada harus mengikhlaskan. Walau bukan ini tujuan awal kita bersama. 

Simpang jalan tiga. Saat memilih berpisah. Beda arah. Semoga sama sama menemukan keindahan. Setelah ini. Setelah lama menunggu bukti. Harus ini dilalui, agar tidak tersakiti.

Malang 6 November 2020

Oleh Eko irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun