Rumah cinta
Ada tapi tiada. Kamu ada dalam mimpi. Seperti pagi ini. Selalu ada. Tapi ini tiada. Karena saat kubangun, aku kembali bermimpi. Karena kamu tiada.
Rumah cinta
Rumah kerinduan. Kerinduan karena tak memilikimu. Kerinduan tanpa sapa. Karena kamu bukan milikku. Hanya singgah. Hanya sekedar menghibur. Hanya temaram yang datang. Seperti bayang. Ada tapi tiada.
Rumah cinta
Seharusnya dirimu kubawa kesini. Bersamaku. Dalam indahnya asa. Merangkai janji. Antara aku Dan dirimu. Disini. Hadirmu membuatku berharap. Walau aku tahu harapanpun terlarang.Â
Rumah cinta
Suatu hari pasti ada. Â Ada antara sepi dan rindu. Ada antara harap dan sakit. Kupertaruhkan segalanya untukmu. Aku takkan pernah bisa. Merebutmu darinya. Kamupun takkan mau kurangkul dalam palsu. Karena ini ada, tapi terlarang kumiliki.
Rumah cinta
Tanpamu apa artinya. Itu adalah muara. Saat lelah dan terhenti disana. Dan itu bukan dirimu. Aku akan jadi sang pengkhianat. Saat aku harus pulang, tapi tak bisa membawamu. Aku tak mungkin selamanya menunggu. Selamanya berharap. Aku harus menerima entah siapa. Tak mungkin terus menipu. Seolah ada. Tapi tiada.
Datanglah dalam keajaiban. Kamu akan tetap ada. Bersamaku. Aku ingin bersamamu. Entah bagaimana caranya.
Rumah cinta
Hadir dalam tangis. Ada dalam harap. Bersamamu akan indah. Suatu hari nanti. Karena kumeminangmu dengan rumah cinta.
Malam Senin, 25 Oktober 2020 dalam hujan
Bersama asa berisi kerinduan yang terpenjara
Aku Eko irawan, untuk rumah cinta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI