Setelah mengunjungi semua yang bisa diselidiki di sekitar Singasari, kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Malang, sejauh 13 pal dari Lawang, dan pada malam hari kami mengunjungi reruntuhan Supit Urang, biasanya disebut Kotah Bedah (Bedah Kuta) atau benteng yang ditinggalkan. Situs ini digunakan sebagai perlindungan terakhir para pengungsi dari Majapahit.
 Dinding benteng ini terdiri dari batu bata dan bagian dasarnya dapat ditelusuri dengan mudah. Kami mengelilingi sisi-sisinya, dan sejauh yang dapat kami perkirakan, kelilingnya tidak kurang dari dua mil.Â
Benteng ini merupakan figur yang berbeda dari biasanya, letaknya kokoh dalam posisi di pertemuan antara dua sungai yang mengalir mengelilingi 3-4 dinding.Â
Kedalaman dari dinding ke sungai sekitar 50-100 kaki dan di beberapa tempat lebih dalam lagi. Sebuah parit yang dalam dialirkan dari sebuah sungai ke arah sungai yang lain, yang dapat dengan mudah diatur dengan menutup aliran dari sungai. Lebarnya sekitar 75 kaki dan kedalamannya tidak kurang dari 50 kaki.Â
Keadaan saat ini tidak diragukan lagi telah tertimbun, dan bahkan di beberapa bagiannya telah ditanami. Tampak beberapa tempat pemukiman dengan dinding dan sistim bercocok tanam yang baik, terutama tembakau.
Candi Kidal
Keesokan harinya kami melanjutkan untuk mengunjungi reruntuhan di Kidal dan Jagu, jaraknya sekitar 7 mil, yang terakhir hampir 4 mil dari Malang, menuju ke arah tenggara.Â
Di Kedal terdapat sisa-sisa sebuah candi yang sangat indah dari batu, tingginya sekitar 35 kaki. Bangunan itu disangga seekor singa di setiap pilar dari empat pilar yang ada dan juga pada tangga pintu masuk.Â
Di bagian tengah pada tempat yang lebih rendah, antara singa-singa itu, terdapat patung dalam bentuk relief di dinding. Hasil cetakan pahatan di dinding ini mempunyai gaya yang sama dengan yang ditemukan di Brambanan dan Boro Bodo, tetapi masih lebih indah. Bangunan ini dikelilingi dinding dan di bagian depan terdapat teras.Â
Kamar-kamarnya mempunyai bentuk yang sama dengan candi-candi di Jawa. Di atas pintu masuk terdapat kepala gorgon, dan kamarnya sendiri berupa lubang yang dalam.