Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tawangsari Kampoeng Sedjarah, Membangun Peluang Kerja di Kampung Sendiri

5 April 2019   18:02 Diperbarui: 6 April 2019   04:00 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Replika senjata perjuangan, diproses dari barang bekas (dok. pribadi)

Jalan masuk menuju Museum Reenactor Ngalam (dok. pribadi)
Jalan masuk menuju Museum Reenactor Ngalam (dok. pribadi)

Gedung museum Reenactor Ngalam (dok. pribadi)
Gedung museum Reenactor Ngalam (dok. pribadi)

Koleksi barang relik sisa peninggalan markas komando gerilya (dok. pribadi)
Koleksi barang relik sisa peninggalan markas komando gerilya (dok. pribadi)

Replika senjata perjuangan, diproses dari barang bekas (dok. pribadi)
Replika senjata perjuangan, diproses dari barang bekas (dok. pribadi)

Inilah aset dari warga Sumbersari Kota Malang, mengangkat tema sejarah sebagai destinasi wisata sejarah yang unik dan menarik. Program demi program terus digagas, terutama adalah bagaimana kampung seperti ini bisa memberikan kontribusi pada warganya.

Gagasan yang Perlu Ditindaklanjuti
Sampai hari ini,  apa yang kami kembangkan masihlah membutuhkan bantuan dari stakeholder terkait agar apa yang menjadi ide utama, yaitu memberikan lapangan kerja dan meningkatkan penghasilan bagi penduduknya bisa terwujud. Langkah warga yang dimotori komunitas Reenactor Ngalam sejauh ini patut diapresiasi.

Warga sudah mampu melihat potensi yang dimilikinya. Warga mampu menunjukan potensi aslinya tersebut dan diwujudkan sebagai karya nyata. Memang masih membutuhkan perjuangan panjang mewujudkan gagasan ini menjadi nyata. Perlu dukungan dari pihak terkait agar kampung ini punya daya tarik.

Selain harapan tersebut, upaya Reenactor Ngalam juga berkontribusi dalam dunia pendidikan. Reenactor sendiri adalah sebuah metode pembelajaran ala kekinian. Dengan Reenactor, belajar sejarah menjadi menyenangkan. Kami sendiri sebenarnya bukan guru dan sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan sejarah. 

Kami adalah para penghobi sejarah yang dengan suka rela mengikuti kegiatan sejarah baik berupa drama teatrikal di luar kota, maupun acara-acara seminar kesejarahan. berikut beberapa foto kegiatan kami di dalam dan luar Kota Malang

Diskusi sejarah bareng Bapak Dwi Cahyono (dok. pribadi)
Diskusi sejarah bareng Bapak Dwi Cahyono (dok. pribadi)

Reenactor Ngalam mendukung Launching Kampung Heritage Kayutangan (dok. pribadi)
Reenactor Ngalam mendukung Launching Kampung Heritage Kayutangan (dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun