Sudahkah artikel yang kita tulis memiliki segmen Pembaca? Tiap Penulis berupaya untuk berjuang terus menulis, tapi tema yang ditulisnya ternyata tanpa pembaca. Dilihatpun tidak, hanya lewati dan lewati. Seperti gambar Ilustrasi Hutan sepi di atas. Artikel berikut berupaya mengupas kegundahan Penulis dan kebutuhan Pembaca. Semoga Bermanfaat.
Tema Artikel tidak Populer dan Tidak Aktual
Pembaca membutuhkan informasi, baik berupa data atau sekedar hiburan. Tiap Pembaca punya kebutuhan yang dicarinya dan Pembaca punya hak untuk tidak membaca dan melewati sebuah artikel. Seperti Halnya Pembeli di Pasar. disitu disediakan dari bahan Kelontong, makanan, Kain hingga ikan asin. Suatu Misal Pembeli datang ke Pasar untuk tujuan mencari Kain. Dia akan melewati begitu saja penjual ikan asin, karena dia tidak butuh ikan asin. Andaipun dia dikasih gratis Ikan asin 5 kg pun dengan kualitas super, belum tentu dia mau. Pembeli dan dalam artikel ini disebut Pembaca, adalah raja yang kuasa memilih dan menolak.
Para Pembaca ini tidak mungkin membaca semua artikel yang telah disediakan, karena dia punya kebutuhan akan apa saja yang dicarinya. Sebaliknya, Penulis selaku penyedia Informasi harus bisa peka terhadap tema apa saja yang harus ditulisnya sehingga mempunyai segmen pembaca.
Banyak penulis frustasi, Karena tema yang ditulisnya tidak mempunyai segmen pembaca. Artikelnya hanya numpang lewat, setelah itu tenggelam. Satu Kesalahan dari penulis adalah dia hanya melihat dari sisinya sendiri. Artinya dia tidak bisa berempati terhadap apa yang dibutuhkan pembaca. Kepekaan pada kebutuhan pembaca harus dimiliki semua penulis.
Tema tema artikel yang tidak populer dan tidak aktual akan ditinggalkan para pembaca, karena hal tersebut tidak dibutuhkan sekalipun para penulis sudah bersusah payah menulis, mengumpulkan data, melakukan riset, pengamatan, wawancara dan penelitian yang mendalam. Pada bagian lain artikel ini akan dibahas bagaimana solusi agar sebuah tulisan punya kesan mendalam pada para pembaca sehingga sekalipun pembaca tidak sedang mencari artikel tersebut, tapi ada ketertarikan untuk membacanya.
Karena Tidak Bisa Membuat Judul yang Menarik
Pembaca sebenarnya hanya tertarik pada sebuah judul. Pembuatan Judul yang tidak menarik minat, pasti dilewati para pembaca. Tidak ada tips yang jitu sebagai solusi agar judul artikel kita bisa menarik minat pembaca, kecuali melatih diri dengan bereksperimen. Terus saja menulis dan temukan kemampuan efektif khas diri anda sendiri dalam membuat judul unik yang menarik keminatan pembaca.
Penulis memang dituntut punya kepekaan tinggi sehingga dia mampu menyajikan apa saja yang tengah dibutuhkan para pembaca. Sekalipun tulisannya sangat aktual, tapi tidak mampu membuat judul yang menarik, artikelnya tetap dilewati saja oleh para pembaca. Belajarlah membuat judul yang menarik dan membuat pembaca terpikat. Namun jangan hanya membuat judul yang sensasional, tapi isinya zonk. Banyak media hanya bermain sensasi judul untuk menarik viewer, namun dari sisi isi artikel sebenarnya kurang berbobot Hal demikian harus dihindari karena akan membuat pembaca kecewa.
Motivasi PenulisÂ
Tiap Penulis sebenarnya punya tujuan kenapa dia menulis. Ada Penulis yang memang profesi. Menulis adalah pekerjaan Utama. Namun ada juga penulis karena tugas. ini sifatnya temporer belaka, sepanjang ada tugas menulis, maka dia mensajikan karya sesuai pesanan yang memberi tugas kepadanya. Ada juga Penulis karena hobby. Penulis karena hobby adalah penulis yang tergerak sendiri menulis karena dorongan hobby.
Motivasi Menulis inilah yang menjadi seorang penulis mampu terus berkarya. Banyak Media yang sekarang bisa ditekuni para penulis. Dengan Menulis di Blog Pribadi atau Komunitas adalah cara mengeksplorasi diri dalam menyampaikan tulisan tulisannya. Bisa juga meniti Karier dan memperoleh Penghasilan di media media online. Bisa Juga menulis di Kompasiana. Semua media ini adalah pilihan mengeksplorasi kemampuan menulismu. Dengan menulis di Kompasiana akan terukur seberapa jauh artikelmu dibaca pihak lain. Disinilah Kamu bisa mengukur kemampuan menulismu sampai dimana. Namun bagaimana jika sudah nulis menurut diri sendiri Baik dan didukung oleh pembuatan judul yang menarik dengan tema aktual, tapi kok belum juga dilirik Orang? Kenapa Ya?
Tidak Ada Yang Baru dalam tulisanmu
Inilah sebab kenapa tulisanmu tidak menarik. Hal hal baru yang belum diketahui banyak Orang adalah materi tema tulisan yang banyak dicari. Perhatikan segmen pembacamu untuk siapa. Apa Kalangan siswa? Mahasiswa? Komunitas? umum atau terbatas. Sebuah tema bisa jadi sangat aktual dan menarik bagi Kalangan sejarawan, namun tema itu tidak disukai anak muda.
Inovasi atau penemuan baru adalah materi yang menarik bagi pembaca jika kamu mampu menjadi pelopor suatu hobby atau bidang baru. Inilah tantangan penulis. Menemukan hal baru dan menyampaikannya dengan cara sangat memikat.Â
Tipsnya, seringlah menulis. Tidak peduli tulisanmu itu nantinya dibaca atau tidak diperhatikan siapapun. Konsistenmu terus menulis, Ibarat anak kecil belajar sepeda. Jika dia berhenti dikala jatuh, sampai tua dia tidak bakalan mampu bersepeda. Semangat untuk bangkit adalah guru terbaik menghadapi tantangan demi tantangan.
Membacalah banyak literasi dan buka pergaulan dengan teman teman baru. Bangunlah sikap percaya dirimu semaksimal mungkin agar kamu menjadi penulis handal
Promosi, Branding, Media sosial dan Event
Apalah arti sebuah Nama? Saya kira itu salah. Nama anda sebagai Penulis adalah bekal utama  jika karya tulismu ingin dikenal. Ini tidak bisa Instan. Butuh waktu Perjuangan, Konsistensi dan melalui banyak karya yang harus ditunjukan. Bisa Jadi Karyamu adalah Luar biasa, namun kamu belum punya nama. Siapa akan tertarik membaca tulisanmu?
Karena ini adalah Jaman Smartphone, maka rumus Promosi, Branding, Media sosial dan Event adalah 4 Hal yang harus dilakukan, agar karyamu punya tempat dihati pembaca. Media sosial adalah ajang Branding dan promosi Karyamu. Dan Buatlah event yang bermanfaat untuk orang lain. Anda mungkin bertanya, apa maksud event ini. Secara sederhana, maksud event ini adalah kegiatan nyata dari eksistensimu menulis. Ilustrasinya Kamu adalah penulis. Agar Tulisanmu dikenal, Kamu share di medsosmu. Teman teman medsosmu mengenal dirimu sebagai ahli dalam bidang yang kamu tulis. Mereka ada dibeberapa kota. disinilah peran event bisa kamu jalankan. Kunjungilah teman teman luar kotamu itu. Di Kota Lain akan banyak pengalaman baru yang bisa kamu tulis. Dapatkan teman baru disana yang akan ngelike tulisan tulisanmu.
Demikian semoga tulisan ini menginspirasi dan bermanfaat
baca JugaÂ
Berani Move On dalam Style Menulis yang Kamu Banget
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H