Wabah Demam Berdarah yang tiap Tahun terjadi di penghujung musim hujan, selalu menimbulkan banyak dampak. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi karena sebenarnya bisa dicegah secara dini. Dibutuhkan peran aktif dari masyarakat untuk bertindak secara mandiri, karena mencegah memang lebih baik dibanding mengobati dan menghadapi wabah.Â
Desa dan Kelurahan setempat sebenarnya sudah memiliki pokja kelurahan sehat yang mewadahi upaya mandiri yang disebut upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang melaksanakan upaya survei berbasis masyarakat (pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi, lingkungan, dan perilaku), penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, serta penyehatan lingkungan. Para sukarelawan inilah yang berupaya mengantisipasi secara dini di masyarakat, misal dengan menjadi kader jumantik dilingkungan masyarakat.
Bagaimanakah Peran sekolah untuk turut serta dalam upaya pendidikan dan pembelajaran pada generasi mendatang agar pola hidup sehat bisa dibentuk dengan diawali pembelajaran lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Artikel berikut mencoba membahas penyiapan siswa agar menjadi kader yang peduli lingkungan. Ini adalah langkah jangka panjang karena jika kita hanya berpangku tangan, kasus wabah yang terjadi akan terulang tiap tahun. Padahal itu tidak perlu, karena sebenarnya bisa dicegah secara dini oleh masyarakat dan disiapkan pula kader muda  masa depan melalui pola pendidikan sekolah.
Lingkungan Sekolah Bersih dan Hijau
Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, Sekolah merupakan tempat kita memperoleh berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk bertahan hidup di kemudian hari. Pemahaman dan pengenalan mendetail mengenai lingkungan dapat diperoleh anak melalui pendidikan di sekolah.Â
Cara -- cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut.
1. Â Â Â Â Â Â Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.
2. Â Â Â Â Â Mensosialisasikan pencegahan Demam berdarah dengan 3m dan pengenalan program jumantik di sekolah
3. Â Â Â Â Â Â Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan program sekolah hijau, yaitu;
            Membangun kegiatan apotek hidup di sekolah.
            Menurangi atau menghemat penggunaan lampu pendingin ruang kelas, konsumsi air dan energi lainnya.
            Membangun mekanisme pembuangan sampah di sekolah.
            Membiasakan untuk kegiatan hemat atau bahkan mendaur ulang semua kertas, plastik dan sejenisnya
            Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.
            mengkondisikan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok hijau, pecinta alam dan sejenisnya.
Melakukan diskusi atau studi kasus tentang pemeliharaan lingkungan sekolah dan sejenisnya. COntoh menonton film bertemakan lingkungan, kemudian mendiskusikan atau membahasnya bersama-sama
            Mengadakan karya wisata atau studi bnding dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kebersihan dan kelestarian laingkungan sekolah