Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ketika Tulisanku Tidak Ada yang Membaca

4 Februari 2019   12:28 Diperbarui: 4 Februari 2019   15:26 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi buku dari https://www.bbc.com

Daftar pustaka dari sebuah artikel adalah syarat mutlak untuk memperkuat argumenku. Artikel di media online sudah banyak menyediakan bahan yang kucari, namun aku masih membutuhkan buku sebagai referensinya. Artikelku ini adalah sebuah eksplorasi. Boleh jadi aku berbicara lantang dan semua teman temanku manggut manggut mendengarkannya. Namun dua hari berselang, apa yang aku ucapkan sudah dilupakan. Mereka tidaklah salah jika melupakan apa yang aku bicarakan dua hari lalu. Aku Juga tidak bisa mewajibkan teman teman diskusiku untuk selalu mengingat apa yang aku ucapkan itu. Toh aku bukan orang penting bagi mereka.

Eksplorasi diri adalah mencoba mengemas apa yang menjadi ide ideku. Sebuah ide akan dibutuhkan jika dikemas dalam sebuah tulisan yang bisa dibaca. Inspirasi bisa datang dari dari siapapun, dimanapun dan oleh siapapun. itu sebabnya aku mengeksploitasi diriku dengan menulis. Jadi Ingat Sosok RA. Kartini. Jika beliau hanya curcol doang, apa pikirannya sampai ke jaman kita? Ide Kartini sampai ke Kita karena beliau menulis.

"Nulis? Nambah nambahi kerjaanmu ae Mas" kritik teman teman diskusiku itu. Aku diam saja dan mencoba berpikir positif. "Mau Jadi apa To Sampean Mas?" lanjutnya sambil meletakan buku yang barusan aku dapat dari lapak toko buku. "Siapa yang akan mau membaca Mas.. minat baca generasi micin rendah Mas. Kalau tidak disuruh, tidak ada inisiatif" cerocosnya.

Aku diam saja karena aku malas debat kusir dengan teman teman diskusiku itu. sehari hari mereka sudah lelah dengan profesi masing masing. Karena lelah inilah mereka jangan diganggu. Mudah tersulut api amarah. Grup diskusi ini, cara kami melepas lelah. Jadi di antara kami mencoba untuk tidak menciptakan konflik yang tidak perlu diantara kami. 

Sepulang kongkow dengan mereka, aku bertekat menulis, karena aku yakin dengan menulis ide ideku ini akan dibutuhkan banyak orang diluar sana. Mereka tidak kenal diriku. Tapi siapa tahu mereka sedang mencari solusi dan siapa tahuku ideku ini bermanfaat bagi mereka. Jujur aku tidak bisa memberi amal berupa uang, tapi aku punya gudang ide

Menulis itu..

Menulis itu mudah bagi yang sudah terbiasa. Dan menulis itu sulit, karena akan butuh  waktu menyempatkan diri sejenak untuk duduk di depan laptop, mengetik dan merangkai kata kata. Tak terasa sejam lebih aku merangkai kata demi kata. Kalimat demi kalimat. Namun terpaksa harus aku hapus lagi. "Kok Nglambyar Ya?" gumamku seraya membaca ulang buah karyaku. "Fokus Fokus Fokus" ucapku menyemangati diri.

Suara pintu seng diujung lorong kembali dar der dor ditiup angin. Dingin banget udaranya. Menyengat tulangku. Setelah tiga jam berlalu, jadilah artikel ini dan dengan sisa kuota yang kugunakan tetringan ini, Alhamdulillah aku bisa posting artikelku ini.

Saat artikel ini ternyata

Tiga hari berlalu, ternyata hanya 11 view yang menengok artikelku. Aku kecewa karena apa yang aku usahakan susah payah belum bermanfaat bagi orang lain. View kuanggap sebagai atensi seseorang yang mencari dan ternyata artikelku belum ada yang membacanya. Artinya Apa? Apa yang aku tulis belum bermanfaat.

Aku jadi sadar Pak Tua penjaga lapak sudah menggambarkan minat baca rendah. Juga pendapat teman temanku diskusi. Aku jadi ingat anak anak dirumah sebelah bukan sibuk sinau, tapi sibuk main game mobile legand. Ya, memang minat baca di negeri ini sangat rendah. Jadi wajar jika artikelku jelas tidak menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun