Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Motivasi Terpuruk? Teruslah Bangkit, Bung!

21 November 2018   15:56 Diperbarui: 21 November 2018   16:43 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ujian Hidup

Apakah hidup itu? Hidup adalah kisah. antara suka dan duka. Yang baru saja berlalu sedetik yang lalu, adalah sejarah dan yang akan datang menyongsong sedetik kedepan adalah harapan. Orang banyak berkeluh kesah tentang ujian hidupnya, berikut tips hadapi susahnya hidup yang dirangkum dari kisah curhat para sahabat. Semoga bermanfaat

Berdiri setelah badai, tak akan terusik oleh gerimis

Tangguh. itulah tips pertama menghadapi badai kehidupan. Dalam hidup tidak dibutuhkan manusia manusia cengeng. Masa balita sudah berlalu. Yang Kuasa sudah memberi apa yang terbaik bagi kita. Otak untuk berpikir. punya tangan dan kaki untuk segera bangkit.  Menunggu apa lagi? Hidup itu mengalir terus. tidak bisa dihentikan atau menunggu dirimu lagi galau. Berani hadapi atau lari sebagai pengecut. Yang jadi pengecut, ciri cirinya adalah senang menuduh orang lain atas masalah hidupnya sendiri. Yang Pengecut akan lari dan sembunyi dari kenyataan. Yang pengecut tidak akan melakukan apa apa. Kemudian mengirim nada sedih sendu sebagai orang paling sengsara di muka bumi di media sosial. Kamu seperti ini? Berarti kamu tipe pengecut. Tidak ada pihak lain kok yang dirugikan, yang rugi cuma diri kamu sendiri.

Pilihan kedua adalah berdiri setelah badai, walau setelahnya ibarat ada gerimis, dia tak akan terusik dan akan terus maju menghadapi ujian kehidupannya. Salut bagi mereka yang tangguh, Yang tetap tersenyum dalam deraan kehidupannya.

Bersyukur selalu untuk setetes berkah

Bersyukur adalah tips kedua, yang mudah diucapkan, tapi sulit dilaksanakan. Kemarin Kamu bisa makan enak di resto branded amerika style, tapi suatu saat kamu mampunya hanya makan di warung pinggir Jalan. Yang Kamu butuhkan itu tetap hidup dengan asupan makanan secukupnya atau gengsi dari tempat makanmu? Bersyukur, walau setetes air saat kamu haus adalah anugerah. 

Saat kamu tersesat dalam keadaan lapar ditengah hutan dan sudah malam, kemudian ada orang baik hati menampungmu digubuk dan memberi kamu makan berupa telur dadar dan nasi dingin. Saat itu kamu harus berteduh bareng dalam satu atap dengan anjing anjing peliharaan sang perambah hutan. Apa yang Kamu lakukan? Menolak makan dan kamu mati sia sia. atau makan agar esok hari kamu bisa pulang. Pilih mana?

Hidup adalah memilih, dan bersyukur adalah cara terbaik berterima kasih atas berkah yang sudah diterima. Walau itu kurang bagimu. Manusia memang cenderung kurang dan kurang terus dalam hidupnya. Yang sudah punya motor, pingin punya mobil. seperti itulah manusia. Bersyukur atas kecukupan hari ini adalah baik bagi Kamu. Renungkanlah

Saat sedih jangan sendiri

saat ujian hidup datang, kamu akan merasa pening. Merasa sedih. Serasa beban hidup dan hanya dirimu seorang yang paling menderita diseluruh jagad. Saat kesedihan itu datang, sebaiknya kamu jangan menyendiri. Saat kamu sendirian, akan banyak bisikan dari dimensi lain menyumbang ide dalam pikiranmu. Iya Kalau Baik. Repotnya ide itu dikemas baik, tapi isinya tidak baik. contoh, seorang Istri akan memperoleh bisikan "suamimu tidak perhatian. cuek. egois". Tanpa bertanya dan klarifikasi, sang Istri langsung mencak mencak di depan suaminya. Benarkah?

sendirian dengan melamun sangatlah berbahaya. Ketika susah, lebih baik cari teman curhat. Namun jangan curhat sembarangan, karena diluar sana banyak vampir yang akan memangsa dirimu. ciri ciri vampir pemangsa klien curhat ini, adalah sok perhatian, sok kasih atensi. berlagak bijak. Hati hatilah. Terutama tokoh yang dipoles ciamik kenal di media sosial. itu tidak bisa dipercaya. Berhati hatilah.

Bertanyalah pada ahlinya

Saat buntu, maka bertanyalah pada ahlinya. bisa Psikolog, dokter, kyai atau siapapun yang Kamu anggap mumpuni. Jangan mudah percaya pada omongan orang, bisa ngatasi masalah tanpa masalah. Pilih dengan bijak dan hati nurani. Bertanya pada ahlinya adalah solusi terbaik. Bertanya jangan pada satu orang saja, tapi cari alternatif ke dua. agar kamu punya dua pilihan. Tapi jangan banyak bertanya pada banyak orang, Karena masalah hidupmu akan terekspose ke banyak orang dan akan jadi konsumsi publik.

Demikian tips mengatasi dan keluar dari ujian hidup. Semoga menginspirasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun