Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Peran Ibu dalam Pertumbuhan Bahasa Daerah

16 Oktober 2018   09:52 Diperbarui: 16 Oktober 2018   10:15 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia ada kurang lebih 742 bahasa daerah, tersebar dari sabang Sampai Mauroke. Bahasa merupakan identitas unik yang dimiliki oleh bangsa ini.  Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia,  Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya.  Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 742 bahasa  yang ada di Indonesia tersebut. Ancaman kepunahan Bahasa Daerah dewasa ini semakin terasa karena para penuturnya atau yang menggunakan bahasa tersebut mulai berkurang. Berikut mari kita bahas Peran Ibu dalam pertumbuhan bahasa daerah.

Bahasa Apakah Bahasa Ibumu?
Bahasa yang dikuasai oleh seorang anak diawali dari komunikasi dengan ibunya. Ibu sangat berperan pada pertumbuhan bahasa ibu yang nota bene bahasa daerah dari mana sang ibu berasal. Seorang Ibu yang membiasakan komunikasi dengan anaknya dengan bahasa daerah akan diserap sang anak dan si kecil akan berbicara bahasa yang digunakan sang Ibu. 

Jika sang Ibu sudah enggan berbahasa daerah karena gengsi dan khawatir jika nanti anak anaknya masuk sekolah tidak bisa bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, maka praktis si anak tidak mengenal bahasa daerah. Beberapa ibu muda di era milenial ini sudah mengajarkan anak anaknya bahasa Indonesia dan mungkin bahasa Inggris dengan tujuan gengsi semata. Ibu ibu muda di Jawa berusia  muda sudah jarang mampu berbahasa jawa kromo inggil. Mereka bisa bahasa jawa, tapi jawa ngoko. Ketika berkomunikasi dengan orang lain banyak memakai bahasa Indonesia, bahasa gaul atau bahasa inggris.

Apakah asumsi Kami diatas benar? Bahasa apakah bahasa Ibumu? Sudahkah itu diajarkan pada generasi selanjutnya? 

Belum ada penelitian yang signifikan yang meneliti keakuratan data. Dari pengamatan, bahasa Jawa sendiri mulai ditinggalkan oleh orang jawa sendiri. Generasi yang lahir tahun 1990an mulai tidak bisa bahasa jawa kromo inggil. Ini berbeda dengan orang orang yang Bahasa Ibunya adalah bahasa Madura. 

Banyak aspek yang membutuhkan penelitian lebih lanjut menyangkut hal ini. Intinya, bahasa daerah akan pelahan musnah jika Ibu ibu muda mulai tidak mengenal bahasa daerahnya sendiri.

Peran Ibu dalam Pertumbuhan Bahasa Daerah
Dapat disimpulkan, kemampuan seorang ibu dalam berbahasa akan mempengaruhi kemampuan anak anaknya berbahasa sesuai bahasa ibunya. Kosa kata demi kosa kata yang diajarkan ibunya akan senantiasa diingat sang anak. Ini kunci awal pertumbuhan bahasa daerah bisa tidak bertahan 20 sampai 30 tahun ke depan. 

Usaha sosialisasi model apapun tidak akan berpengaruh jika mindset para ibu muda merasa malu jika anak anaknya memasuki sekolah PAUD akan plonga plongo diajak sang guru berbahasa Indonesia. 

Bahkan mereka yang berasal dari keluarga kaya yang anak anaknya sekolah diluar negeri. Kebanggaan menggunakan bahasa daerah ini hanya bisa dipertahankan jika para ibu ibu muda bangga berbahasa daerahnya, sehingga diturunkanlah kemampuan bahasanya kepada sang anak.

Semoga Para Ibu Muda terinspirasi, sehingga bahasa daerah di Indonesia tetap lestari.

Semoga menginspirasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun