Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Beli Buku Tingkatkan Kualitas Gizi "Pengetahuanmu"

13 September 2018   13:45 Diperbarui: 19 September 2018   11:56 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam setahun terakhir Kamu pernah Beli Buku ? Pernah membaca buku? Pada Tahun 2015, Kantor Perpustakaan Nasional Republik Indonesia mencatat minat baca 90 persen penduduk Indonesia usia diatas 10 Tahun lebih gemar menonton televisi dan tidak suka membaca.

Bagaimana setelah perkembangan dunia ponsel android semakin pesat? pasti lebih asyik main game online ketimbang baca buku. Jika membaca aja jarang, kapan tertarik beli buku?

buku adalah sumber inspirasi, dengan buku kamu akan meningkatkan kualitas gizi "pengetahuanmu" Dimasa sekolah atau kuliah Kamu diwajibkan mencari buku tertentu. Namun setelah lulus, karena tidak ada tugas, ketertarikanmu pada buku akan hilang karena tidak ada tugas. Iya Kan?

Kenapa beli buku harus disuruh suruh terlebih dahulu? guru atau dosenmu sebenarnya memberi rangsangan terhadap minatmu terhadap dunia buku dan minat baca. Beliau beliau mengajak Kamu bangkit minatmu agar gizi pengetahuanmu meningkat tanpa disuruh suruh terlebih dahulu.

Pertanyaannya, Kamu itu butuh apa tidak sih meningkatkan kualitas dirimu sendiri ? Apa Kamu anggap hanya menggugurkan kewajiban sekolah atau kuliahmu? Kasihan dong Orang tuamu yang membiayai Kamu jika pola pikirmu hanya sekedar menggugurkan kewajiban doang. 

Buku ibarat Vitamin untuk menumbuh kembangkan kemampuan dirimu. Yang tidak pernah baca buku buku, ketika ditanya akan garuk garuk kepala.

Cira diri yang demikian apa menunjukan Kamu sebagai intelektual? Dikit dikit tidak tahu. Bilang dulu ingat, sekarang lupa. Hidup ini bukan dagelan Brow.. ditanya tidak tahu kok ngakak, emang kamu lawak? Lawak, apalagi stendup aja butuh pengetahuan plus agar materinya bisa membuat orang lain terhibur.

Sulit lho, ngelawak itu. Tapi kenapa Kamu menglawakan hidupmu? emang ditanya tidak tahu apa apa karena kurang baca buku itu sesuatu yang lucu? Malu dong seharusnya.

Berikut Manfaat membaca yang harus Kamu ketahui. Kamu tidak bisa membeli buku karena alasan ekonomi adalah bukan alasan kamu tidak gemar membaca. Sekarang perpustakaan sudah tersedia, fisik dan online. Tinggal mau tidak meningkatkan kualitasmu sendiri. Yang butuh bukan guru, dosen atau orang lain. Yang butuh itu Kamu sendiri.

BISA DIBACA LAGI KELAK

Buku yang kamu koleksi bisa kamu baca lagi kelak saat kamu lupa. Sehebat dan sedetail apapun kemampuanmu, lupa adalah faktor alami dan kamu membutuhkan referensi ulang. Kadang buku lamamu adalah sumber kamu menginterpretasi ulang sebuah pemahaman, hingga kamu bisa memperoleh pencerahan baru.

BAHAN REFERENSI, APALAGI BUKUMU LANGKA

Buku adalah investasi di masa depan, apalagi bukumu langka. Bisa bernilai tinggi dikemudian hari lho, dan akan lebih mahal lagi jika tetap kamu miliki dan jadi bahan referensi tulisan masterpiecemu.

SIMBOL STATUS, TAPI DIBACA DONG

Koleksi buku adalah simbul status, bukan untuk disombongkan tapi apakah buku itu dibaca dan bisa menginspirasi. Tidak lucu dong jika bukunya segudang, yang punya tidak ngerti apa apa, alias plonga plongo.

PILAH KOLEKSI, SUMBANGKAN YANG TIDAK KAMU GUNAKAN

Beramal dengan buku adalah kebajikan, dimana buku yang kamu sumbangkan tadi bisa merubah nasib orang lain. Pilahlah koleksimu, mana yang tetap kamu koleksi untuk digunakan, selebihnya amalkannya melalui donasi buku kepada yang membutuhkannya. Itung itung Kamu memberi sumbangsih mencerdaskan bangsa.

Demikian semoga bermanfaat dan menginspirasi. Terima kasih sudah membaca

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun