Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Setelah Pensiun, ke Mana?

6 September 2018   10:04 Diperbarui: 8 September 2018   11:27 2426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(pioneerinstitute.com)

Apa yang dimaksud pensiun? Wikipedia mengulasnya sebagai berikut, "Pensiun adalah seseorang yang sudah tidak bekerja lagi karena  usianya sudah lanjut dan harus diberhentikan, ataupun atas permintaan  sendiri (pensiun muda). Seseorang yang pensiun biasanya hak atas dana pensiun atau pesangon. Jika mendapat pensiun, maka ia tetap memperoleh dana pensiun sampai meninggal dunia."

Siapkah Anda memasuki Pensiun

Seperti halnya ketika anda mengawali menjadi pegawai beberapa waktu lampau, pensiun juga memerlukan persiapan. Siap atau tidak, waktu pensiun akan tiba. Siapkah anda memasuki masa pensiun?

Sebagai seorang pegawai, pasti akan tiba waktunya nanti untuk mundur  karena umur. Tibalah saatnya untuk pensiun karena produktivitas Anda sudah mulai menurun. Sayangnya,  tidak semua karyawan tahu cara mempersiapkan masa pensiun mereka dengan baik. Tak heran jika persentase pensiunan yang kaya di usia pensiun  sangatlah sedikit.

Survei yang dilakukan Life Insurance Marketing Research Association (Limra) menunjukkan hal itu.

Ada  49% pensiunan yang kemudian menggantungkan hidup kepada orang lain, 29%  meninggal saat pensiun, 12% alami kebangkrutan, 5% tetap bekerja, 4%  mampu mandiri, dan hanya 1% yang kaya saat pensiun. 

Ternyata banyak pegawai tidak siap pensiun. Jujur atau tidak, mereka punya kekhawatiran begitu masa itu datang menjelang. Pesiapan itu sebenarnya butuh persiapan sejak muda, namun tidak ada yang terlambat. berikut beberapa tips, semoga bermanfaat dan menjadi Inspirasi untuk anda.

MENABUNG, KURANGI GAYA HIDUP KONSUMTIF

Tuntutan kebutuhan hidup dan standar gaji yang diterima adalah fakta di lapangan untuk menjawab kenapa mereka tidak punya tabungan setelah pensiun. Menabung ibarat tidak sakit disuruh minum obat. Gampang omongnya, tapi praktek sulit. Perlu latihan pembiasaan, kalau perlu dipaksa. Nabung itu bukan untuk kepentingan siapa siapa, tapi untuk masa depan Anda sendiri.

Gaya hidup konsumtif sudah jadi tren dewasa ini. Sudah punya handphone android, masih juga beli lagi handphone baru. Baju sudah satu lemari, begitu ke mal pasti terpikat beli lagi. makan kalau tidak di cafe mewah "ora kolu" alias tidak doyan. Apalagi Anda yang punya jabatan tinggi, warung pingir jalan pasti no way.

Siapa yang akan menolong Anda saat anda butuh uang di masa mendatang, di saat ATM anda sudah "Zooong Melompong"? Banyak pegawai yang sudah pensiun masih saja ke kantor. Minta sangu. Memaksa dan kadang merengek-rengek kayak pengemis. Itukah cita-cita Anda? Dengan tidak mau menabung sejak dini?

PUNYA KOLEKSI JIKA SEJAK AWAL ANDA BERLEBIH

Koleksi di sini yang saya maksud adalah barang yang bisa dijual kembali di masa mendatang. Koleksi seperti mobil dan motor tidak termasuk, karena harganya akan turun seiring seringnya dipakai. Rumah dan tanah adalah aset yang menarik dan harganya bisa naik di masa mendatang. Ini khusus bagi anda pegawai yang secara finansial berlebih karena menduduki jabatan hebat dengan gaji dan fasilitas super.

Tapi Fakta di lapangan ada lho seorang pegawai dulunya eselon III setingkat jabatan camat, faktanya keliling dengan memanfaatkan sisa-sisa powernya untuk menekan mantan bawahannya. "Dulu kamu sudah tak tolong" itu kalimat yang terucap darinya.

Akhirnya minta sangu. minta ongkos. Berarti dia dulu menolong dengan mengunakan wewenangnya itu tidak ikhlas. Padahal beliaunya haji kok sekarang ungkit-ungkit jasa dan minta dibalas.

Belajar dari itu, punya koleksi yang bisa dijual dimasa mendatang adalah keharusan yang mulai anda pikir sejak dini. Tidak Mampu? lanjut ke tips selanjutnya.

JAGA KESEHATAN DAN MULAI RUTIN OLAHRAGA

Kesehatan harus anda jaga, minimal motivasinya pas pensiun nanti anda masih kuat ngojek. Motivasi sehat harus anda miliki agar kelak saat pensiun anda masih bugar menjalankan aktivitas. Kalau anda sakit sakitan, bisa apa nantinya anda?

Kesehatan perlu anda pikirkan sejak sekarang, biar saat pensiun nanti anda masih sehat minimal menjadi calo urusan ini itu. Kalau malu menjadi calo ada bahasa kerennya, jadi Mac Laren alias makelaran. Ini bisnis sektor jasa, nantinya anda bisa menolong dan mendapat fee dari usaha tersebut.

PUNYA HOBBY DAN KEMBANGKAN BISNIS SAMPINGAN

Banyak para pensiunan stres terus depresi karena tidak punya hobi. Mereka baru mencari hobi setelah pensiun. " Telat Lek!" Hobi adalah sarana mengistirahatkan kepenatan hidup. dari hobi bisa kamu tekuni menjadi bisnis sampingan.

Misal Anda menyukai burung love bird. Jangan hanya jadi pembeli tapi belajarlah ternak dan menjual love bird Anda. seneng dan dapat duit. Banyak hobi yang bisa dikembangkan lho. Jangan bilang tidak bisa, apa gunanya HP android di genggaman anda itu? Itukan ada youtubenya. Kenapa tidak dilihat? 

Kemudahan akses internet sudah sangat mudah lho. biasakan membaca untuk meningkatkan kualitas diri. Malas membaca berarti siap-siap menyambut pikun. Hidup harus dilanjutkan. Hidup harus selalu disyukuri

Demikian, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah membacanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun