Berani berubah dengan modal kemauan
Dalam hukum yang digariskan Ilahi dalam kitab suci, nasibmu sampai kapanpun tidak akan berubah, sampai kamu mengubahnya sendiri. Banyak orang hanya omong doang, berhenti pada wacana. Tapi tidak ada aksi. Pasrah aja. Kamu sebenarnya mampu melawannya dengan berani berubah. mengubah mindset takutmu dengan action, "Mantap, aku coba!". Ayolah budayakan bertindang dong, Bung!
Menulis adalah langkah awal dari sebuah proses mensyukuri nikmat limpahan ide yang diberikan padamu oleh Tuhan yang Mahapemurah. Ide-ide itu terkadang hanya numpang lewat sepintas. Mungkin kamu mampu mengingat ide itu hingga 25 tahun ke depan. Its, oke... Tapi apa manfaatnya bagi dirimu? Hanya ingat doang? Rugi dong.
Siapa tahu ide yang kamu tulis adalah solusi maha penting bagi orang lain yang membacanya. Jangan pernah takut, kecuali takut dosa dengan hukum Ilahi. Kalahkan takutmu, Bung. Lampaui batas yang kamu ciptakan sendiri. Â Jangan pernah menciptakan batas untuk diri sendiri, dobraklah batasmu.Â
Atau jangan-jangan kamu punya penyakit pelit, ndak mau berbagi solusi dengan orang lain? Salah satu yang membuat kamu tidak pernah menulis adalah rasa takutmu yang berlebihan seakan akan ide-idemu adalah sebuah ilmu rahasia yang hanya kamu saja yang boleh tahu. Rasa memiliki ide dan hanya untuk diri sendiri adalah sah-sah saja.
Jika itu menguntungkanmu secara finansial bagimu, segera daftarkan dirimu agar mendapat hak paten. Namun kebanyakan ide-ide itu adalah solusi yang kadang tidak bermanfaat bagimu tapi di luar sana pasti dibutuhkan orang lain.
Ide-ide yang seperti inilah yang harus kamu tulis dan bagikan kepada publik. Hitung-hitung kamu beramal menolong orang lain. Kan lebih afdol tangan kanan menolong, tangan kiri tidak boleh tahu.
Inilah keajaiban menulis yang saya rasakan bahwa dengan menulis, titipan Ilahi bisa saya sampaikan pada yang membutuhkannya dan suatu saat Kemurahan Allah SWT pasti membalas niat tulus Ini. Amien.
Demikian semoga Inspirasi tulisan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Terima Kasih sudah membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H