Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar Reka Ulang Cara Reenactor

16 Juli 2018   13:11 Diperbarui: 16 Juli 2018   16:26 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu metode belajar sejarah adalah dengan metode reka ulang. Kegiatan ini disebut Reenacment. Dan Para pemainnya disebut Reenactor. Seperti contoh foto kegiatan Reenacment diatas, adalah sebuah kegiatan reka ulang napak tilas Jendral Soedirman. 

Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, apa aja yang harus dipersiapkan?  Yuk ikuti tips berikut sebagai referensi reka ulang sejarah. Boleh jadi anda berpendapat, ini berat, melelahkan. Namun dibanding para Pejuang dulu, mereka bertaruh nyawa untuk berjuang, bertarung antara hidup dan mati sementara sekarang hanya me-reka ulang napak tilas perjuangannya, kenapa dikeluhkan, berat mana dulu atau sekarang? Inilah cara unik menghayati perjuangan.

1. Lakonnya apa, menentukan propertinya bagaimana

Sebelum Pra kegiatan, ini yang harus dibahas. Lakonnya apa? Lakon merupakkan istilah lain untuk kata 'melakukan'. Lakon ini  merupakan kata kerja. Dimana seseorang melakukan atau melakoni cerita  yang dilakukan oleh sorang tokoh. 

Dalam seni peran dan hubungannya dalam  sebuah cerita, lakon memiliki kedudukan sebagai nyawa, nafas atau ruh  dalam menjalin hubungan cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan  seorang pemeran.

Seorang yang melakoni sebuah karakter harus  memiliki gudang improvisasi.  Biasanya Improvisasi para reenactor  merupakan ciptaan spontan yang dilakukan seorang aktor ketika bermain  peran. Setelah disepakati terntang lakonnya, mulai ditetapkan si A menjadi Lakon apa, si B menjadi siapa. 

Hal ini untuk pemakaian properti yang akan digunakan. Kenali dulu beberapa peralatan properti yang akan digunakan. contoh perhatikan foto berikut ini

screenshoot dari film Singa kerawang Bekasi
screenshoot dari film Singa kerawang Bekasi
screenshoot dari film Singa kerawang Bekasi
screenshoot dari film Singa kerawang Bekasi
screenshoot dari film Singa kerawang Bekasi
screenshoot dari film Singa kerawang Bekasi
Sepintas foto yang discreenshoot dari film Singa kerawang Bekasi ini sangat heroik. Senjata yang dipakai adalah Jenis Bren Light Machine. Yuk Kita lihat bagaimana sih wujud senjatanya melalui situs wikipedia sbb

dok. pribadi
dok. pribadi
warfarehistorynetwork.com
warfarehistorynetwork.com
Dari 2 foto diatas apa pendapat anda? Magasen atau tempat peluru di foto sebelumnya pemasangannya terbalik dan cara memegang brennya salah. Jika bren dipegang dibawah magasen pas, disitu ada lobang tempat selongsong peluru keluar pasca menembak. jika dipegang disitu, berarti dia orang sakti, bisa menahan panas selongsong peluru yang keluar dari senapan. 

Inilah hal hal yang perlu diperhatikan tentang lakon dan propertinya agar tidak salah. Kalau salah, berarti belajar sejarahnya kurang. Kita mengedukasi masyarakat tentang sejarah, jadi kesalahan harus diminimalisir sekecil mungkin.

2. Aktribut dan Kostumnya menyesuaikan dengan sejarahnya

Dalam berimpresi memerankan kisah perjuangan harus tetap penyesuaian diri dengan segala aktribut dan kostum yang sesuai dengan sejarahnya. Yuk kita amati foto teatrikal beberapa tahun lalu. Sangat heroik, sudah sangat bagus untuk pembelajaran namun ada yang kurang. Yuk amati sbb :

jatim times
jatim times
Foto Pribadi\
Foto Pribadi\
Pertanyaannya adalah apakah seperti itu doreng yang dipakai tentara belanda pada tahun 1947? Bukti sejarahnya seperti ini doreng yang dipakai Belanda pada saat agresi belanda di Malang Tahun 1947. Foto saat mereka Masuk area Kajoetangan, Malang

tawangsarikampoengsedjarah.wordpress.com
tawangsarikampoengsedjarah.wordpress.com
Untuk Senjata yang dipakai para sooldat KNIL belanda dan senjata para pejuangnya di foto diatas menggunakan senjata milik TNI buatan Pindad. Pertanyaannya, apakah senjata buatan PINDAD tersebut sudah digunakan pada Tahun 1947?

Reenactor dengan sangat teliti, sebelum membuat event kesejarahan, mempertimbangkan bukti sejarah yang memang ada. Reka ulang harus menyesuaikan diri dengan catatan sejarahnya. Kita merekonstruksi sejarah, bukan mengelabuhi sejarah. 

Untuk mempercantik sebuah drama teatrikal, harus menyesuaikan dengan apa yang akan dilakonkan. Kita melakukan pembelajaran sejarah kepada masyarakat luas agar tumbuh jiwa patriotismenya, itu sangat bagus. Namun dalam kacamata Reenactor, Hal tersebut masih perlu diperbaiki.

Mudah mudahan ke depan setiap event besar memperhatikan sejarahnya. Masukkah pada tema yang diusung? Sesuaikah sebuah senapan prodoksi terkini jaman Now dipakai memerankan sejarah jaman Old? apa para pejuang sudah menenteng senjata prodoksi PINDAD pada saat agresi? Para Pejuang Indonesia Menenteng senjata dari merebut dari Para Penjajah. Ada yang prodoksi Lokal juga, Tapi Prodoksi Demak Ijo Jogjakarta atau Mrican Kediri. ini bukti sejarahnya.

Mudah mudahan Info sederhana ini bermanfaat untuk pembelajaran ke depannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun