Salah satu metode belajar sejarah adalah dengan metode reka ulang. Kegiatan ini disebut Reenacment. Dan Para pemainnya disebut Reenactor. Seperti contoh foto kegiatan Reenacment diatas, adalah sebuah kegiatan reka ulang napak tilas Jendral Soedirman.Â
Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, apa aja yang harus dipersiapkan? Â Yuk ikuti tips berikut sebagai referensi reka ulang sejarah. Boleh jadi anda berpendapat, ini berat, melelahkan. Namun dibanding para Pejuang dulu, mereka bertaruh nyawa untuk berjuang, bertarung antara hidup dan mati sementara sekarang hanya me-reka ulang napak tilas perjuangannya, kenapa dikeluhkan, berat mana dulu atau sekarang? Inilah cara unik menghayati perjuangan.
1. Lakonnya apa, menentukan propertinya bagaimana
Sebelum Pra kegiatan, ini yang harus dibahas. Lakonnya apa? Lakon merupakkan istilah lain untuk kata 'melakukan'. Lakon ini  merupakan kata kerja. Dimana seseorang melakukan atau melakoni cerita  yang dilakukan oleh sorang tokoh.Â
Dalam seni peran dan hubungannya dalam  sebuah cerita, lakon memiliki kedudukan sebagai nyawa, nafas atau ruh  dalam menjalin hubungan cerita melalui tokoh atau peran yang dibawakan  seorang pemeran.
Seorang yang melakoni sebuah karakter harus  memiliki gudang improvisasi.  Biasanya Improvisasi para reenactor  merupakan ciptaan spontan yang dilakukan seorang aktor ketika bermain  peran. Setelah disepakati terntang lakonnya, mulai ditetapkan si A menjadi Lakon apa, si B menjadi siapa.Â
Hal ini untuk pemakaian properti yang akan digunakan. Kenali dulu beberapa peralatan properti yang akan digunakan. contoh perhatikan foto berikut ini
Inilah hal hal yang perlu diperhatikan tentang lakon dan propertinya agar tidak salah. Kalau salah, berarti belajar sejarahnya kurang. Kita mengedukasi masyarakat tentang sejarah, jadi kesalahan harus diminimalisir sekecil mungkin.
2. Aktribut dan Kostumnya menyesuaikan dengan sejarahnya