Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bijak Sejarah Cara Reenactor

2 Juli 2018   10:48 Diperbarui: 2 Juli 2018   11:03 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika belajar sejarah itu baik, ada satu hal yang perlu disadari  tentang suatu masalah tentang sejarah, yaitu bias. Apapun sumber anda,  di situ akan ada bias, khususnya karena sejarah adalah ditulis oleh  pemenang/penguasa. Ini menjadi masalah untuk pembelajaran sejarah  sehingga sedikit kurang efektif. Ini dapat mengarahkan ke pertanyaan apa  untung nya belajar sesuatu jika ternyata tidak akurat.

Walaupun bias tidak terelakan, belajar sejarah tetap memberikan manfaat pengetahuan dan akan perlu tetap sadar akan bias.

Reenactor dalam mensikapi bias sejarah berprinsip No political Issue, Reenactor bukan untuk kepentingan Politik tertentu dan tidak terlibat dengan muatan politik yang ada dalam sejarah. 

Reenactor hanya hobby dengan tujuan mulia. Reenactor tidak akan pernah memihak dan berafiliasi dengan kepentingan politik manapun, semua murni hoby dan seni pembelajaran sejarah yang menginspirasi dan memberikan pemahaman. Foto dan video para reenactor yang menggambarkan skuad soldaat asing para penjajah, adalah semata mata untuk kepentingan seni. 

Sebuah karya harus menggambarkan secara seimbang dua belah pihak yang berkonflik sesuai catatan sejarah. Bila dalam catatan sejarah ada dua pihak yang berkonflik, misal pejuang Indonesia dan skuad NICA Belanda dalam peristiwa Malang Bumi Hangus, maka akan lucu dan tidak bermutu jika hanya ada para pejuang indonesianya saja, tanpa ada penggambaran skuad penjajahnya. 

Dan Para pemeran antagonis ini bukan berarti mereka "Bad Guys" pembela tokoh atau kepentingan penjajah, mereka melakukan itu karena kepentingan seni belaka. Dalam Film tokoh antagonis memperkaya alur cerita agar menarik ditonton. Begitu pula pertunjukan wayang, ada tokoh baik, seperti Pandawa dan ada tokoh Buruk seperti Kurawa.

Kesimpulan pentingnya belajar sejarah

Secara umum, penting untuk belajar sejarah karena dapat membangun  pemahaman yang lebih dalam tentang manusia dan masyarakat. Walaupun bias  akan timbul, tetapi belajar sejarah dapat memberikan manfaat bagi  mereka yang ingin mengubah masa depan menjadi lebih baik. Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun